Kepala Kanwil DJI Lampung, Petrus Teguh mengatakan, pelayanan prima merupakan prioritas utama. Pihaknya kini tengah gencar melakukan inovasi agar layanan keimigrasian bisa masyarakat akses dengan mudah dan terjangkau.
Baca juga: Kanwil DJP Bengkulu-Lampung Media Visit ke Lampung Post
“Pelayanan jadi konsen yang akan terus kami tingkatkan. UPT yang ada juga terus kami dorong untuk aktif berinovasi memberikan pelayanan terbaik,” tuturnya.
Petrus menyebut, masyarakat yang membutuhkan layanan terkait keimigrasian dapat langsung menghubungi Kantor Imigrasi. Pihaknya pun turut menghadirkan layanan keimigrasian di sejumlah titik strategis, seperti mall pelayanan publik, hingga melakukan jemput bola.
Kini layanan pengurusan paspor juga semakin mudah dengan hadirnya aplikasi M-Paspor. Melalui aplikasi ini, pemohon paspor dapat mengakses layanan secara digital sehingga menyingkat waktu dan pelayanan menjadi semakin efektif.
“Pemohon bisa mengisi biodata dan upload dokumen melalui aplikasi. Jadi nanti sudah ada informasi jadwal untuk datang wawancara ke Kantor Imigrasi tanpa perlu antre lama,” kata dia.
Petrus berharap, masyarakat bisa memanfaatkan layanan keimigrasian digital ini dengan optimal. Guna memutus risiko kerugian yang timbul jika melakukan pengurusan paspor melalui pihak ketiga atau calo.
Selain pelayanan, Kanwil DJI Lampung juga konsen dalam melakukan pengawasan dan mitigasi risiko tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus penyaluran pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural atau ilegal.
Sosialisasi secara masif terus dilakukan agar PMI taat prosedur jika ingin bekerja ke luar negeri. Pihaknya juga membentuk desa binaan untuk meminimalkan risiko TPPO. Program desa binaan ini menyasar wilayah yang terindikasi menjadi kantong keberangkatan PMI nonprosedural.
“Di desa tersebut ada petugas Pimpasa yang sigap memberi informasi dan melakukan sosialisasi aktif kepada masyarakat,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News