Denpasar (Lampost.co) — Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) mendorong Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Bali sebagai penggerak hilirisasi komoditas unggulan. Selain itu, Kemenkop menargetkan Kopdes Merah Putih menjadi pemasok utama program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Poin Penting:
-
Kopdes Merah Putih jadi pemasok dalam menyediakan kebutuhan untuk program MBG.
-
Pemerintah siapkan infrastruktur koperasi.
-
Hilirisasi tingkatkan nilai tambah.
Karena itu, Kopdes Merah Putih akan memperkuat ekonomi desa sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop, Panel Barus, mengungkapkan hal itu dalam Forum Kemitraan dan Sosialisasi Hilirisasi Komoditas di Bali, Minggu, 7 Desember 2025.
Panel menilai Kopdes Merah Putih memiliki peran strategis dalam memotong rantai pasok. Oleh sebab itu, koperasi harus masuk sektor produksi dan distribusi.
Baca juga:
Menkop Gandeng ICMI Perkuat Kopdes Merah Putih
Kemudian, Kopdes Merah Putih wajib mengelola komoditas lokal menjadi produk bernilai tambah. Dengan begitu, ekonomi desa akan tumbuh berkelanjutan.
Kopdes Pemasok Utama Program MBG
Panel juga menegaskan koperasi harus siap memasok bahan baku MBG. Sebab itu, Kopdes Merah Putih perlu menyiapkan pasokan karbohidrat, protein, dan buah.
Selain itu, pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 115 Tahun 2025 tentang Program MBG. Regulasi tersebut memprioritaskan produk lokal melalui koperasi. “Perpres ini mengarahkan koperasi masuk rantai pasok dan logistik MBG,” ujar Panel.
Dengan demikian, Kopdes Merah Putih akan menguasai pasar pangan lokal secara berkelanjutan.
Selain itu, ujar Panel, kebijakan tersebut membuka pasar pasti bagi koperasi. Oleh karena itu, pelaku koperasi tidak perlu ragu berinvestasi pada produksi.
Kopdes Perangi Kemiskinan Desa
Dia juga mengungkapkan Kopdes Merah Putih menjadi instrumen pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data BPS Maret 2025, jumlah penduduk miskin mencapai 23,85 juta orang dan sekitar 54 persen berada di desa. Karena itu, Kopdes Merah Putih menyasar wilayah perdesaan sebagai basis ekonomi.
Selain itu, Presiden Prabowo Subianto menggagas Kopdes Merah Putih sebagai strategi nasional. Pemerintah menerbitkan Inpres Nomor 17 Tahun 2025 tentang pembangunan fisik gerai dan gudang koperasi. Dengan kebijakan tersebut, koperasi memperoleh infrastruktur dasar.
Kemudian, ketersediaan gudang dan transportasi mempercepat distribusi produk desa. Akhirnya, Kopdes Merah Putih akan menjadi offtaker komoditas unggulan.
718 Kopdes Merah Putih di Bali
Saat ini, Indonesia telah memiliki 82.946 Kopdes Merah Putih. Di Bali, terdapat 718 koperasi aktif sehingga menjadi lokasi strategis pengembangan kopdes.
Panel menyebut Bali memiliki komoditas unggulan bernilai ekspor. Tabanan unggul di beras premium dan produk turunannya. Kemudian Jembrana mengembangkan kakao menjadi cokelat olahan.
Selain itu, kopi arabika bali kini sudah menjadi produk siap saji. Selanjutnya, Kabupaten Karangasem berpotensi mengembangkan hasil perikanan.
Ada juga koperasi nelayan di Seraya Timur yang akan memfokuskan mengolah hasil tangkap. Dengan hilirisasi, nelayan mendapat harga lebih adil.
Kemitraan BUMN dan Swasta
Panel mendorong koperasi bermitra dengan BUMN dan swasta sehingga memperoleh teknologi dan akses pasar. Selain itu, koperasi nelayan berpeluang bekerja sama dengan PLN Icon Plus yang mencakup infrastruktur dan digitalisasi.
Dengan dukungan itu, Kopdes Merah Putih akan lebih modern. Kemudian, koperasi dapat mengintegrasikan rantai pasok.








