Metro (Lampost.co) — Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menargetkan penguatan food nexus. Atau Metro sebagai kota yang sustainable berkelanjutan dan mempunyai ketahanan pangan yang baik, energi dan airnya juga baik.
Walikota Metro, Wahdi mengatakan, Metro merupakan kota jasa dan perdagangan yang menjadi pusat kegiatan wilayah (PKW) Provinsi Lampung. Namun, harus tetap memperhatikan food nexus tersebut.
“Metro ini kota jasa dan kota perdagangan yang merupakan PKW Provinsi Lampung. Tetapi tetap menguatkan food nexus, menjadikan sebuah wilayah menjadi kota sustainable atau berkelanjutan,” katanya, Jumat, 08 Maret 2024.
“Food nexus ini mana ketahanan pangan yang baik energinya baik airnya pun baik. Nexus ini adalah keterkaitan dengan fasilitasi masyarakat, perdagangan dan jasa,” imbuhnya.
oaa menjelaskan, Kota Metro disebut kota jasa dan perdagangan lantaran ada rumah sakit rujukan, kawasan pendidikan, UMKM dan lainya. Ini, berdampak pada pertumbuhan perekonomian masyarakat Bumi Sai Wawai yang tinggi.
“Karena itu capaian pertumbuhan ekonomi kita tertinggi se Provinsi Lampung. Maka kita masuk pada pembangunan dengan angka kemiskinan rendah,” ucapnya.
Menurutnya, hal ini juga berdampak pada rata-rata lama sekolah. Angka harapan hidup dan IPM Kota Metro yang tertinggi Lampung. Wahdi menambahkan, untuk pembangunan tahun 2025, pihaknya menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Metro bisa lebih tinggi. Hal ini akan berdampak pada pemerataan pembangunan.
“Dan untuk anggaran tahun 2024 kita memasang kisaran Rp.900.87 milyar atau hampir Rp.1 triliun untuk pembangunan. Maka untuk tahun 2025 harapan kita yang kita pasang lebih tinggi kalau PAD-nya naik karena dana alokasi umum (DAU) itu dilihat jumlah penduduk dan lainnya,” tandasnya.