Bandar Lampung (lampost-co) — Kantor Wilayah II Komisi Pengawas Persaingan Usaha (Kanwil II KPPU) terus mendalami harga beras yang terus melambung.
Kepala Kantor Wilayah II KPPU Wahyu Bekti Anggoro mengatakan pihaknya tengah menyelidiki secara jelas kondisi harga beras dan ketersediaannya di pasar.
“Selain sidak kami masih melakukan proses pendalaman, untuk mengetahui secara jelas apakah fenomena kelangkaan dan tingginya harga beras,” ujar Wahyu Bekti Anggoro, kepada lampost.co, Senin 19 Februari 2024.
Baca juga: Harga Beras Melambung Tinggi, Stok di Pabrik Penggilingan Kosong
Tujuan melakukan pendalaman ini, KPPU setempat ingin mengetahui apakah terdapat tindak persaingan usaha yang tidak sehat, yang mengakibatkan harga beras terus tinggi ditambah kondisinya yang langka di ritel modern.
“Kami ingin tahu ini (beras) memang karena ada praktik persaingan usaha tidak sehat oleh pelaku usaha, ataukah murni karena faktor berkurangnya atau peningkatan harga dari bahan baku tersebut,” kata dia.
baca juga: Harga Beras di Lampung Alami Fluktuasi Selama 5 Hari, Berikut Perkembangan Harganya
Ia mengaku hingga kini KPPU terus melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke gudang, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok.
“Hari ini tim sedang turun sidak langsung ke gudang-gudang besar di Lampung Tengah. Inshaallah besok akan kami terbitkan rilis untuk update kondisi beras ini,” pungkasnya.
Harga beras di sejumlah wilayah di Provinsi Lampung tercatat tinggi di kisaran Rp17.000/kg untuk kualitas medium. Bahkan ada yang menyentuh hingga Rp19.000/kg.
Meski harga tinggi, sejumlah toko ritel dan swalayan mengalami kekosongan stok beras yang berlangsung hampir satu bulan. (Deta Citrawan)