Bandar Lampung (Lampost.co)–Penjabat Gubernur Lampung Samsudin tegaskan mewujudkan ketahahan pangan atau swasembada pangan yang jadi prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, dengan kuatkan sektor pertanian.
- Modal yang dimiliki Provinsi Lampung: jumlah petani, produksi, dan bendungan
- Komoditas unggulan menjadi prioritas sektor pertanian
- Menjadi mediatir dalam menjaga stabilitas harga pertanian
Samsudin mengatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki potensi pertanian yang menjadi nomer satu terbesar di Sumatra dan nomer empat terbesar secara Nasional. Hal tersebut terungkap dalam Dialog Spesial, Program Bung Is Menyapa di Studio Metro TV Lampung, Senin, 6 Januari 2025.
“Kita punya modal seperti jumlah petani di Provinsi Lampung dan produksi pertanian di Lampung yang kita kelola baik dan pengemangannya harus matang,” katanya.
Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Perkuat Ketahanan Pangan
Kedua, lanjutnya, adalah bendungan. Lampung memiliki tiga bendungan yang bisa mendukung sektor pertanian berkembang secara pesat dan maju.
“Dua hal ini tentu kita harus optimistis, pertama harus terbenahi upaya kita mendorong agar pertanian di Lampung maksimal. Sebagai contoh masih ada yang panen satu kali lebih meningkat,,” katanya.
Target Panen Meningkat
Menurutnya, bila rata-rata petani panen dua kali atau tiga kali, bisa menjadi modal awal peningkatkan produksi. “Hal ini membutuhkan irigasi yang baik. Kalau saat ini pengelolaan irigasi masih belum baik, masih belum ada perbaikan dan rehabilitasi sampai sekarang harus terbenahi,” kata dia.
Menurutnya, saat ini menjadi PR besar pemerintah, pihaknya usulkan untuk adanya pembenahan irigasi dengan membuat irigasi baru. Hal ini agar sawah lama yang hanya menadah hujan bisa teraliri air melalui irigasi.
“Selain itu juga bendungan bagaimana aksesnya kalau tidak bisa akses langsung harus berhasil; paling tidak mengaliri jalur yang ada di area bendungan,” katanya.
Baca Juga: Menanti Evaluasi 100 Hari Kabinet Prabowo
Keyakinan bahwa pemerintah pusat sekarang sangat mendukung penuh apa yang Provinsi Lampung lakukan, banyak Menteri merupakan dari Lampung. “Semoga juga jadi kemudahan modal untuk kemajuan dan keberhasilan mencapai swasembada pangan di Provinsi Lampung,” jelasnya.
Selain itu, Komoditas juga menjadi nomer satu di Lampung. Terbaru beberapa waktu lalu Pemprov Lampung fasilitasi pertemuan petani singkong dengan pengusaha untuk membahas harga acuan.
“Dan tentu selalu Gubernur harus berada di tengah antara petani dan pengusaha tidak ada kerugian sebelah pihak. Oleh karena itu kalau mengacu pada kesepakatan 2021 tarif singkong Rp900/ kilogram tidak relevan,” kata dia.
Sehingga karena tahun terus berganti dan tidak ada update dengan harga yang signifikan, pada 2024 ciptakan perubahan harga singkong menjadi Rp1.400/ kilogram.
“Kedua belah pihak sepakat dengan prinsip saling menguntungkan. Ini adalah langkah berkeadilan kedua belah pihak, dan tentu sebagai Gubernur harus membela kepentingan rakyat. Tidak ada alasan tanah yang subuh, tanah yang kaya tapi masyarakat tidak sejahtera,” tegas dia.