Bandar Lampung (Lampost.co) – Lampung Post menjadi pemateri utama dalam Workshop Jurnalistik dan Video Creation Sosial Media Ranger bagi pegawai PT. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung. Acara pada Senin, 7 Juli 2025, di Aula Balai Sakai Sambayan Kantor PLN UID Lampung, menghadirkan sejumlah jurnalis senior Lampung Post.
Pemimpin Perusahaan Lampung Post, Iskandar Zulkarnain, memberikan materi yang membahas secara mendalam mengenai strategi komunikasi krisis, termasuk teknik pembuatan pernyataan resmi dan monitoring media. Iskandar menekankan pentingnya perusahaan memiliki rencana komunikasi yang proaktif, mengingat pergeseran dari media tradisional ke aliran informasi digital yang semakin terdesentralisasi.
“Strategi komunikasi krisis harus lebih dari sekadar respons reaktif. Humas harus mampu bertindak cepat, membentuk narasi, dan mencegah eskalasi masalah,” ujar Iskandar, Senin, 7 Juli 2025.
Abdul Gafur, Pemimpin Redaksi Lampung Post, menyampaikan dasar-dasar jurnalisme dan teknik kepenulisan. Untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menulis rilis media dan melakukan wawancara. Sesi ini dengan praktik oleh Kadiv Pemberitaan Lampung Post, Sri Agustina.
Iskandar Zulkarnain lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam menghadapi krisis, perusahaan harus memiliki strategi komunikasi krisis yang berbasis empati dan kecepatan. “Dalam era digital ini, informasi bisa menyebar dengan sangat cepat, dan reputasi perusahaan bisa hancur hanya dalam hitungan detik akibat berita viral,” jelasnya.
Humas Perusahaan
Humas perusahaan, lanjutnya, harus memiliki perangkat hukum, etika, serta strategi yang tepat untuk menavigasi sengketa media dan menjaga reputasi institusi. Komunikasi krisis yang efektif melibatkan serangkaian tahapan, mulai dari pengumpulan dan pemrosesan informasi hingga penyebarannya. Guna memastikan publik memahami mitigasi dan dampak krisis.
“Proaktif dan reaktif harus seimbang. Humas harus bisa mengidentifikasi isu negatif dengan transparansi yang terukur,” pungkasnya. (Silvia Agustina)