Kalianda (Lampost.co)–Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan inflasi nasional saat ini masih dalam kondisi terkendali dan sesuai dengan target pemerintah. Hal tersebut ia sampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, Senin, 26 Mei 2025.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan turut mengikuti rakor tersebut secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dari Ruang Kabag Perekonomian Kantor Bupati.
Tito menegaskan, pemerintah menargetkan inflasi nasional pada angka 2,5 persen ±1 persen sebagai upaya menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen tanpa mengabaikan kesejahteraan produsen.
Baca Juga: Pemkab Lamsel Raih WTP Sembilan Kali Berturut-turut
“Kita tahu inflasi kita relatif terkendali. Secara year-on-year, inflasi April 2025 dibandingkan April 2024 berada di angka 1,95 persen. Sementara secara month-to-month tercatat sebesar 1,17 persen,” jelas Tito dalam paparannya.
Ia menjelaskan, sejak Oktober 2022, pemerintah secara konsisten menggelar rakor pengendalian inflasi sebagai respons terhadap tantangan ekonomi global yang dapat memengaruhi stabilitas harga di dalam negeri.
Dalam upaya pengendaliannya, pemerintah fokus memantau dua indikator utama, yakni exchange rate (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) dan interest rate (tingkat suku bunga bank). Selain itu, pemerintah juga telah merumuskan sembilan langkah strategis yang kini menjadi pedoman dalam mengendalikan di tingkat daerah.
“Sembilan langkah ini terus dipantau oleh inspektorat daerah. Dengan pemantauan ini, kita bisa mengetahui secara spesifik penyebab inflasi di tiap daerah, baik dari sisi suplai, permintaan, maupun faktor lainnya,” tegas Tito.
Pemerintah berharap, sinergi antara pusat dan daerah dapat terus berjalan optimal agar inflasi tetap terkendali dan tidak menekan daya beli masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.