Bandar Lampung (Lampost.co) — Kopi Lampung menjadi salah satu komoditas primadona di sektor pertanian dan industri Indonesia. Sebab, memiliki cita rasa yang unik dan keseimbangan keasamannya.
Provinsi yang terletak di Sumatra bagian selatan itu memiliki kondisi alam yang sempurna untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi.
Total luas area perkebunan kopi rakyat di Lampung terdapat sekitar 156.458 hektare yang tersebar di Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, dan Waykanan. Produksi biji kopi itu sebagian besarnya terekspor ke berbagai negara.
Dalam perkembangannya, masyarakat Lampung mulai mengenal sejak masa kolonial Belanda pada abad ke 19. Sebab, Belanda menanam tanaman itu di berbagai wilayah Indonesia sebagai komoditas ekspor utama.
Kondisi tanah Lampung yang subur membuat tanaman kopi tumbuh dengan baik di dataran tinggi Lampung Barat dan Tanggamus.
Hal itu membuat komoditas itu makin terkenal secara luas dan para petani pun terus meningkatkan kualitas produksinya. Sehingga, kopi Lampung dapat bersaing di pasar internasional.
Keistimewaan Kopi Lampung
Kopi Lampung terkenal dengan karakteristik rasa kuat dan aroma yang khas dan dari jenis robusta dengan memiliki keasaman rendah dan rasa lebih pahit dari arabika.
Ciri khas rasa itu membuat robusta Lampung sangat ideal sebagai bahan baku untuk kopi instan dan campuran.
Bahkan, kopi Lampung memiliki aftertaste yang unik dengan sentuhan rasa cokelat dan earthy. Faktor-faktor seperti ketinggian, suhu, dan teknik pengolahan sangat mempengaruhi kualitas biji kopi.
Untuk itu, komoditas tersebut selalu menjadi salah satu pilar utama perekonomian daerah dengan ribuan petani menggantungkan mata pencaharian dari budidaya kopi.
Produksinya itu turut menciptakan lapangan kerja hingga berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah melalui ekspor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.
Pemerintah daerah juga aktif mempromosikannya melalui berbagai festival dan pameran, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Upaya itu berdampak pada meningkatnya permintaan dan memperkuat posisi Lampung sebagai destinasi wisata kuliner.
Tantangan dan Prospek
Meski memiliki banyak keunggulan, kopi Lampung menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, fluktuasi harga global, dan persaingan dengan daerah lain.
Untuk menjaga keberlanjutan produksi, inovasi dan peningkatan kualitas produk harus para petani dan pemangku kepentingan lakukan.
Khususnya dukungan pemerintah dan pihak terkait dalam bentuk pelatihan, akses pasar, dan bantuan teknis. Upaya itu sangat penting agar kopi asal Bumi Ruwa Jurai terus berkembang dan memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat lokal.
Pasalnya, kopi kini lebih dari sekadar minuman. Bahkan, menjadi simbol kekayaan alam dan budaya masyarakat. Cita rasa khas dan kualitas yang secara global akui, komoditas itu memiliki potensi besar untuk terus tumbuh.
Bahkan, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Dukungan yang berkelanjutan juga akan memastikan produk pertanian itu tetap menjadi kebanggaan Sumatra.