Bandar Lampung (Lampost.co) — Kinerja perekonomian Lampung salah satunya mendapat dukungan kuat dari sektor investasi. Pada semester I 2024, penanaman modal dalam negeri (PMDN) meningkat 7,42 persen yoy. Peningkatan investasi di Lampung ini utamanya karena realisasi PMDN.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan menuturkan, optimalisasi sektor investasi Lampung masih perlu peningkatan melalui penguatan sinergi dan kolaborasi lintas pihak.
“Selain sektor konsumsi rumah tangga, dukungan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Lampung ini berasal dari investasi. Jadi kalau kita dorong sektor investasi, maka akan mendorong perekonomian Lampung,” ujarnya dalam agenda Lampung Economic Investment Forum 2024 di Marriott Resort and Spa, Pesawaran, Rabu, 2 Oktober 2024.
Baca Juga:
Realisasi Investasi Lampung Triwulan I 2024 Capai Rp2,7 Triliun
Menurutnya, Lampung memiliki potensi investasi yang besar. Oleh karena itu perlu penguatan sektor potensial dan pembenahan unsur-unsur pendukung untuk memantik minat para investor.
Melalui penguatan investasi, ia berharap ekonomi Provinsi Lampung dapat tumbuh mencapai angka 4,4-4,9 persen pada tahun ini dan melampaui 5 persen di 2025.
“Peluang ekonomi Lampung ada di hilirisasi sektor pertanian, manufaktur, dan industri pengolahan yang akan perlu kita dorong. Tentu potensi lainnya seperti pariwisata juga terus kita dukung,” katanya.
Prospektif
Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede mengatakan, para investor cenderung mencari lokasi investasi dengan pertumbuhan ekonomi yang prospektif.
“Sektor investasi kontribusinya sekitar 30 persen secara nasional. Cara untuk mempertahankan pertumbuhan yang solid adalah harus mempertahankan komponen ini sembari membidik sumber ekonomi baru,” ujarnya.
Menurutnya, tren peningkatan ekonomi belakangan ini disumbang oleh aktivitas leisure. Oleh karena itu, penguatan sarana prasarana penunjang konektivitas harus menjadi perhatian dalam pembangunan. Karena hal ini akan mendorong peningkatan investasi, utamanya investasi asing.
“Saat ini tren peningkatan ekonomi ada di spending leisure untuk jalan-jalan, konser dan semacamnya. Ini seiring dengan maraknya sosial media dengan perkembangan zaman,” pungkasnya.