Bandar Lampung (Lampost.co)— Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Pangan memastikan pasokan beras aman untuk minggu ketiga Februari 2024.
Berdasarkan data Dinas Pangan, kebutuhan beras di Bandar Lampung untuk minggu ketiga Februari mencapai 7.050 ton. Sementara itu, ketersediaan beras di kota tersebut mencapai 8.150 ton.
“Jadi kita surplus 1.100 ton di minggu ketiga,” kata Plt. Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Mohammad Yusuf, Senin, 19 Februari 2024.
Meskipun stok aman, harga beras di Bandar Lampung mengalami kenaikan. Harga beras biasa mencapai Rp 16.000 per kilogram.
Menurut Yusuf, kenaikan harga beras disebabkan oleh gagal panen akibat pergeseran El Nino ke musim hujan.
“Masa tanam terhambat oleh musim hujan, sehingga produksi beras menurun. Kami prediksi harga beras akan stabil di bulan April,” terangnya.
Ia menambahkan, faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga beras adalah tingginya harga gabah di pasaran.
“Cuaca yang tidak baik-baik saja membuat suplai gabah ke penggilingan berkurang. Hal ini memicu kenaikan harga beras di pasaran,” pungkasnya.
Pengamat Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Asrian Hendi Caya mengatakan tingginya biaya produksi gabah berdampak pada kenaikan harga beras di pasaran.
“Bahasa ekonominya cost push infoation atau inflasi dorongan biaya harga gabah yang tinggi. Ini bisa jadi akibat harga gabah belum tersedia atau belum panen,” kata Asrian, Senin, 19 Februari 2024.
Asrian mengatakan perusahaan telah membayar tinggi harga gabah ditingkat petani memicu kenaikan biaya produksi. Sehingga wajar terjadi kenaikan harga beras di berbagai wilayah.
(Andre Prasetyo Nugroho)