Bandar Lampung (Lampost.co) — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menceritakan ketertarikannya terhadap tawaran untuk mengelola izin tambang bagi organisasi masyarakat (ormas). Salah satu alasan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota NU.
.
“Kami tidak hanya tertarik dengan tawaran itu, bahkan kami sangat antusias. Mengapa? Karena kami membutuhkannya. Berapa lama lagi warga NU harus hidup dalam keterpurukan? Sudah saatnya mereka hidup lebih sejahtera,” ungkap Yahya dalam acara ‘Halaqoh Ulama: Tanggapan Terhadap Fatwa MUI Tentang Ijtima Ulama Mengenai Salam Lintas Agama’ di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024.
.
Kemudian Yahya menjelaskan bahwa saat ini pengembangan sumber daya NU bergantung pada sumbangan dana dari anggota. Namun, ia berpendapat bahwa metode ini tidak dapat berlanjut terus menerus.
.
“Bagaimana mungkin kami mengembangkan potensi sumber daya NU hanya dengan sumbangan dari anggota?. Ini terlalu lama mereka hidup dalam kesulitan ekonomi,” paparnya.
.
Selain itu, Yahya menegaskan bahwa pengelolaan tambang oleh ormasnya dengan prinsip-prinsip yang jauh dari tindakan yang terlarang dalam agama. Ia menegaskan komitmen untuk memastikan bahwa seluruh tahapan. Mulai dari penguasaan lahan tambang, pengelolaan, hingga hasil tambang, akan dilakukan secara transparan dan sesuai dengan ajaran agama.
.
“Jika semua proses sudah berjalan sesuai aturan, maka tidak akan ada masalah. Kami tidak akan melakukan tindakan penyelewengan. Kemudian akan memastikan bahwa segala sesuatu melalui cara yang benar dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama,” tegasnya.
.
Memanfaatkan Anggota
.
PBNU menegaskan tidak akan mengandalkan pihak ketiga dalam mengatur tambang yang telah diberikan izin oleh pemerintah. Sebaliknya, PBNU akan memanfaatkan anggotanya yang memiliki kualifikasi yang memadai.
.
“Jika ada anggota NU yang telah terampil, maka kita akan melibatkannya, bukan orang-orang yang kurang kompeten. Kita tidak akan memberikan tanggung jawab kepada orang-orang yang tidak memiliki keahlian,” ujar Yahya Cholil Staquf.
.
Kemudian Yahya menegaskan bahwa PBNU memiliki kemampuan untuk mengelola tambang tersebut. Mereka akan membuktikan kualitas anggotanya saat mulai mengelola tambang secara resmi.
.
“Jika masih ragu, tunggu saja sampai kita mulai beroperasi. Kita akan menunjukkan bahwa kita adalah profesional dalam bidang ini,” jelasnya.
.
Selain itu, Yahya telah menyusun mekanisme untuk pengelolaan hasil tambang sehingga anggota NU dapat menikmati. Salah satu langkahnya adalah dengan mendirikan koperasi.
.
“Langkah ini akan memastikan bahwa hasil tambang tidak akan termonopoli oleh segelintir orang. Jika masih ragu, kita tunggu saja dan lihat hasilnya,” tandasnya.
.
Sebelumnya, organisasi masyarakat keagamaan seperti PBNU telah mendapat izin untuk mengelola tambang batu bara. Izin tersebut janjikan akan segera keluar dalam waktu dekat oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
.
“Segera saya akan menandatangani izin untuk PBNU, karena prosesnya sudah hampir selesai. Ini adalah janji saya kepada Anda semua,” ungkap Bahlil dalam acara di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, Minggu, 2 Juni 2024.
.
Bahlil menyatakan bahwa PBNU dapat mencari kontraktor untuk mengelola tambang tersebut, seperti yang biasanya dilakukan oleh perusahaan tambang lainnya. “Tugas kita adalah mengelola tambang ini secara profesional dengan menemukan mitra yang berkualitas,” tegas Bahlil.