Bandar Lampung (Lampost.co)– Pedagang pakaian di Pasar Bambu Kuning mengeluhkan turunnya omset di momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.
Salah satu pedagang pakaian muslim di Pasar Bambu Kuning,Dina, menyebut omsetnya berangsur menurun dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
“Sepi banget meskipun mau Lebaran. Beberapa tahun belakangan memang menurun (omset), tapi tahun ini lebih sepi meski sudah H-7 Lebaran,” ujarnya, Kamis, 4 April 2024.
Biasanya Dina mampu meraup omset mencapai Rp8 juta rupiah/ hari pada momen Idulfitri. Namun, besaran omset tersebut terus mengalami penurunan hingga dirinya kini hanya memperoleh omset Rp2 juta/hari.
“Sudah beberapa tahun inilah terus turun. Dulu bisa sampai Rp8 juta per hari omsetnya, sekarang berkisar Rp2jutaan rupiah aja,” jelasnya.
Dirinya menduga penurunan omset merupakan akibat dari beralihnya preferensi masyarakat dalam berbelanja. Kemampuan penguasaan teknologi yang makin meningkat dan kemudahan akses internet saat ini membuat masyarakat cenderung menyukai belanja melalui toko daring.
“Apalagi sekarang kan sudah banyak toko-toko online, mungkin pada beli di situ. Kalau belanja langsung di pasar ya sudah berkurang,” ungkapnya.
Senada dengan Dina, Rita, pedagang lainnya juga mengakui adanya penurunan antusiasme masyarakat untuk berbelanja ke pasar menjelang Lebaran.
“Kalau untuk sembako sih masih ramai ya, yang sepi itu ya pakaian-pakaian ini, bersaing dengan toko online,” tuturnya.
Meskipun begitu, ia memprediksi masih akan terjadi peningkatan jumlah pengunjung mendekati Lebaran nanti walau tidak sebanyak seperti di tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau bertambah mungkin aja sih, nanti waktu deket-deket Lebaran itu. Tapi ya nggak sebanyak tahun-tahun yang dulu,” kata dia.