Liwa (Lampost.co) — Pemkab Lampung Barat kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) guna stabilkan ketersediaan dan harga bahan pangan pokok sekaligus strategi membangun kekuatan ekonomi masyarakat dalam menghadapi resesi.
GPM kali berlangsung Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) yang. Antrian masyarakat kecamatan Bandar Negeri Suoh untuk mendapatkan harga murah itu terlihat antusias.
Penjabat Bupati Lampung Barat, Nukman menyampaikan kegiatan GPM oleh Pemkab Lambar melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Bulog.
Baca juga : Bulog Lamsel Buka Toko Bahan Pokok di Dekranasda
Adapun bahan pokok yang tersedia yaitu beras sebanyak 8 ton, gula pasir 250 Kg, 720 botol minyak goreng (1 liter) dan 200 Kg tepung terigu.
Bahan pangan dapat masyarakat tebus dengan harga Rp54 ribu/kemasan 5kg, gula pasir merk PSM Rp16 ribu/kg, minyak goreng merk risky Rp14 ribu/botol dan terigu merk sania Rp12 ribu/kg.
Baca juga : Gerakan Pangan Murah di Bandarmataram Diserbu Warga
Menurutnya, kegiatan GPM ini merupakan wujud komitmen dan perhatian pemerintah untuk membantu serta meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga murah namun berkualitas.
Terlebih memasuki bulan Ramadan, kata Nukman, bahan pokok pangan biasanya mengalami lonjakan harga sehingga beresiko terjadinya inflasi.
Dampak dari inflasi tersebut tentunya sangat membebani kemampuan keuangan rumah tangga, yang dapat menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat terutama dari kalangan keluarga kurang mampu.
Karena itu, Pemkab harus bertindak dan bergerak cepat dengan melakukan gerakan pangan murah atau yang dikenal dengan GPM ini sebagai salahsatu solusinya.
“Kegiatan tersebut agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang relatif lebih murah dari harga pasar namun berkualitas,” jelasnya.
Selain itu, kata Nukman, Pemkab Lambar jadikan salah satu komitmen melalui strategi membangun kekuatan ekonomi masyarakat dalam menghadapi resesi akibat krisis.
Baik dari aspek produksi, pengelolaan, pemasaran, permodalan dan transaksi keuangan, termasuk penyelenggaraan gerakan pangan murah.
“Tujuannya adalah untuk menjamin ketersediaan untuk masyarakat, sekaligus sebagai salah satu upaya dalam menstabilkan harga bahan pangan,” kata dia.