Kalianda (Lampost.co)–Pemkab Lampung Selatan bersama Kantor Cabang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalianda menggelar gerakan pangan murah (GPM). Kegiatan akan berlangsung di 17 kecamatan di Lampung Selatan.
Kepala Kantor Cabang Bulog Kalianda, Nurmulyati Syahroni mengatakan selain gerakan pangan murah, pemkab juga melaksanakan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kegiatan itu merupakan upaya pemerintah dalam stabilisasi harga beras tingkat pasar yang kini harganya cukup mahal. Nantinya, pemkab mengemas kegiatan tersebut dalam Musrenbang Kecamatan yang sempat tertunda pada masa Pemilu 2024.
“Kegiatan gerakan pangan murah (GPM) di 17 Kecamatan, penyaluran Stabisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras dan penyaluran bantuan pangan di Kabupaten Lampung Selatan,” katanya, Rabu, 21 Februari 2024.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Lampung Selatan, Firdaus mengatakan penyaluran beras SPHP sesuai aturan. Yakni, Bulog Kaliamnda akan menyalurkan beras bagi pedagang yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Pendistribusian beras SPHP ini untuk menstabilkan harga beras. Selain itu, agar masyarakat bisa membeli beras dengan harga terjangkau,”jelasnya.
Berdasarkan data, saat ini harga beras di Lampung Selatan cukup melambung tinggi. Sebab, para petani banyak yang mengalami gagal panen pada musim tanam 2023. Sementara saat ini petani masih dalam masa tanam padi, perkiraan panen yakni setelah Lebaran Idulfitri 2024.
Salah satu petani asal Kecamatan Palas,Soleh mengatakan bahwa telah menimpan persediaan gabah pada panen sebelumnya untuk kebutuhan pangan. Gabah itu kemudian digiling di gudang penggilingan padi skala kecil.
“Ya, kami tiap panen tidak menjual semua. Sebab, kami masih sisihkan untuk keperluan makan keluarga,”ujarnya.