Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan segera mengisi direksi pada 5 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru. Adapun kebijakan tersebut berdasarkan peraturan daerah (perda) pembentukan BUMD yang telah rampung 2022 lalu.
Hal ini tersampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan. Ia mengatakan saat ini Biro Perekonomian Setprov Lampung mempersilahkan panitia seleksi pengisian direksi 5 BUMD tersebut.
“Saat ini sedang persiapan pengisian direksi untuk 5 BUMD yang harus terisi dengan proses seleksi. Nanti syarat-syaratnya akan tersampaikan oleh Biro Ekonomi,” ujar Marindo Kurniawan, Senin, 30 Juni 2025.
Sementara itu, untuk penyertaan modal awal. Marindo membenarkan bahwa kelima BUMD baru akan mendapat modal awal sesuai ketentuan yang berlaku.
“Lima BUMD baru akan ada modal awal tapi sesuai perda yang telah tertetapkan. Regulasi tentang BUMD dan memang punya modal awal dan modal dasar,” katanya.
Sehingga, untuk penyertaan modal menurutnya lebih tepat bila tersampaikan sebagai modal dasar. Ini sebagai syarat pendirian BUMD yang harus terpenuhi. “Itu akan kita liat sesuai perda pendirinya modal dasar yang harus terpenuhi,” ujarnya.
Terkait jumlah masing-masing modal awal lima BUMD baru. Marindo mengatakan bahwa modal akan berbeda dari tiap BUMD.
“Jadi jumlahnya bisa beda-beda modal dasar yang terpenuhi dalam pendirian BUMD. Saya lupa berapa nilainya. Kira-kira core bisnis itu sudah melalui kajian untuk core bisnis untuk melakukan bisnis pada BUMD,” katanya.
Rapat Bersama
Marindo juga menyampaikan, pihaknya telah rapat, Kamis 26 Juni 2025 dengan tim pembina BUMD. “Pemprov Lampung melalui Biro Ekonomi dengan tim pembina BUMD membahas terkait pembinaan BUMD. Dan kemarin fokusnya ke Wahana Raharja,” jelasnya.
Pihaknya akan menjadwalkan untuk membuka seleksi pengisian direksi PT. Wahana Raharja, setelah direktur utama sebelumnya mengundurkan diri. Ia juga tegaskan bahwa pengisian direksi akan berjalan secara transparan.
“Pengisian direksi akan kita lakukan secara terbuka. Tidak ada istilah diisi oleh tim sukses dan sejenisnya, jadi seleksinya sesuai dengan syarat-syarat,” ujarnya.
Sementara 5 BUMD baru tersebut yakni PT. Bumi Agro Lampung Sejahtera pada bidang pertanian; PT. Wisata Indah Lampung pada bidang pariwisata; PT. Lampung Usaha Energi pada bidang energi; PT. Trans Lampung Berjaya pada bidang perhubungan, dan PT. Lampung Sarana Karya pada bidang infrastruktur.
Kelima BUMD baru itu terbentuk pada era Gubernur Arinal Djunaidi. Saat itu dalam paparannya Arinal Djunaidi mengatakan penyertaan modal untuk 5 BUMD baru sebesar Rp.140 miliar yang tertera dalam raperda prakarsa pemprov Lampung.
Anggaran Rp140 miliar tersebut akan terbagikan kepada lima BUMD yakni PT. Wisata Lampung Indah sebesar Rp40 miliar, PT. Agro Sejahtera sebesar Rp25 miliar. Kemudian PT. Trans Lampung Berjaya sebesar Rp25 miliar, PT. Lampung Sarana Karya sebesar Rp25 miliar dan PT. Lampung Usaha Energi sebesar Rp25 miliar.