Bandar Lampung (Lampost.co)– Pemerintah Provinsi Lampung meminta kabupaten dan kota melakukan langkah antisipasi adanya gangguan tanaman pertanian pada kondisi cuaca ekstrem saat ini, khususnya di musim hujan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto mengatakan petani harus bisa memetakan kondisi cuaca saat ini, karena BMKG telah prediksi musim hujan akan mendominasi cuaca.
Baca juga: Rotasi Tanam dan Pemanfaatan Irigasi Teknis Jadi Alternatif Hindari Gagal Panen
“Untuk ancaman yang dapat merusak tanaman sepertinya tidak begitu berdampak. Hanya saja memang harus terus kita antisipasi. Yakni dengan siaga,” ujar Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, Kamis, 2 Januari 2024.
Adapun langkah antisipasi dan kewaspadaan di musim panen kali ini harus kabupaten dan kota lakukan untuk meminimalisir kerugian. Seperti gagal panen karena kondisi banjir di sejumlah lahan pertanian.
“Untuk potensi gangguan panen ada di daerah Lampung Selatan dan beberapa kabupaten lain. Nanti antisipasinya secara teknis kita lakukan. Dan ada juga yang sudah kita antisipasi agar tidak menimbulkan kerugian,” katanya.
Selain itu juga untuk gangguan panen, yang akan terjadi salah satunya di Kabupaten Tanggamus, pihaknya lakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat.
“Di Tanggamus potensi gangguan panen akan terjadi akibat adanya banjir. Karena curah hujan tinggi. Tapi sudah ada beberapa langkah antisipasi yang pemerintah kabupaten setempat lakukan agar petani tidak gagal panen,” katanya.
Selain padi, tambahnya, untuk komoditas jagung juga ia memastikan tidak ada ancaman berarti dari segi dampak musim hujan. “Masih bagus dan stabil. Jadi memang langkah awal harus antisipasi dan memperkirakan kondisi di lapangan,” kata dia.
Siapkan Bantuan
Menurut dia, bila ada lahan persawahan yang mengalami fuso, maka pemerintah pusat dan daerah akan membantu petani melalui beberapa bantuan.
“Kemudian kami pemerintah daerah melalui dinas terkait bidang pertanian akan mengupayakan beberapa langkah penanganan dan pencegahan dini,” kata dia.
Yang pasti, tambah dia, petani pada musim panen ini harus berhati-hati dan melihat daerah mana yang tidak banjir. Sehingga tidak ada gangguan panen serta gangguan banjir.
“Jadi tidak akan mengganggu hasil panen kita. Harapannya memang sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/ kota untuk sama-sama bisa memetakan rawan banjir. Atau dampak dari cuaca ekstrem ini dapat meminimalisir kondisi gagal panen atau gagal tanam,” tutup dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News