Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung optimistis perekonomian Lampung akan meningkat serta menunjukkan perkembangan yang baik.
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin menilai hal tersebut sejalan dengan meningkatnya perekonomian Lampung pada triwulan II tahun 2024.
Tercatat Provinsi Lampung pada triwulan II tahun 2024 ekonominya tumbuh sebesar 4,80 persen year on year (yoy) atau membaik dari pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,30 persen (yoy).
Baca Juga:
Pemprov Lampung Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
“Sehingga dengan semangat dan optimis dari seluruh stakeholder, kita yakin akan ada peningkatan kembali pada triwulan mendatang,” kata dia, Minggu, 8 September 2024.
Terlebih pada triwulan III tahun 2023, ekonomi Lampung tumbuh sebesar 4,27% (c-t-c) dengan adanya pemulihan permintaan domestik yang kuat.
Sehingga menurutnya dengan pengendalian inflasi, seluruh pihak dapat bersinergi dalam upaya peningkatan di triwulan III tahun 2024.
“Kami tengah jalankan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi sehingga upaya memaksimalkan pendapatan daerah juga bisa melalui pajak, pengadaan barang dan jasa,” katanya.
Ragukan Ekonomi Lampung Tumbuh
Sementara itu, pengamat ekonomi Lampung, Yoke Moelgini meragukan perekonomian di triwulan III tahun 2024 hingga 2025 dapat tumbuh.
Hal tersebut bisa berdasarkan dari makro ekonomi. Sebab menurutnya ekonomi daerah tergantung dari ekonomi pusat yakni pemerintah pusat.
“Saya ragukan karena pemerintah pusat saja banyak hutang, APBN defisit,” katanya, Minggu, 8 September 2024.
Dengan adanya hutang pemerintah pusat, pasti akan berpengaruh pada keketerlambatan pembagian anggaran.
Ia mengatakan, jika Pemprov Lampung menilai peningkatan ekonomi daerah dari pajak, justru ia menilai bahwa memang benar pajak satu-satunya sumber pendapatan pemerintah. Namun tidak akan menyumbang perekonomian.
“Sekarang masyarakat bagaimana mau taat pajak kalau pendapatan saja menurun. Pajak memang jadi acuan pemasukan daerah tapi sangat sedikit menyokong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Terlebih, UMKM saat ini lebih mengharapkan online bussiness, sebab jika offline bussiness justru mengalami penurunan yang luar biasa.
“Pemerintah punya PR besar untuk bisa kembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia agar bisa menyokong pertumbuhan ekonomi,” katanya.