Bandar Lampung (Lampost.co) — Pengamat ekonomi dari Universitas Lampung (Unila) Nairobi mendorong agar pemerintah dapat lebih menggencarkan transaksi digital hingga kepedesaan.
.
“Secara keseluruhan masyarakat Lampung sudah menerapkan pembayaran secara digital atau transaksi digital. Mulai dari UMKM hingga toko, tinggal pengembangan hingga ke pedesaan,” ujar Nairobi, Jumat, 22 Maret 2024.
.
Menurutnya kondisi yang terjadi saat ini terutama untuk masyarakat daerah perkotaan. Pembayaran secara digital telah berlakukan dan hampir tersebar seluruh tempat menyediakan barcode pembayaran.
.
“Mereka sudah banyak yang menggunakan seperti UMKM sudah pakai QRIS. Begitu juga cafe-cafe mulai menerapkan pembayaran secara digital. Pada prinsipnya Qris itu sangat mempermudah,” ucapnya.
.
Selain QRIS, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila ini juga mengatakan, metode pembayaran digital lainnya yang tidak kalah mempermudah proses pembayaran ialah Brilink yang merupakan produk dari Bank.
.
“Saya melihatnya memang iya terjadi peningkatan transaksi digital. Banyaknya Brilink salah satu pendukung transaksi non tunai,” katanya.
.
“Itu adalah salah satu pionir dengan lembaga kecil yang menjangkau pedesaan. Itu menyebabkan orang memahami bahwa transaksi itu tidak hanya pada bank dan secara digital. Itu menurut saya sangat membantu,” tambahnya.
.
Bank lain bisa meniru program Brilink. Sebab Brilink dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. “Kemudian ada program dari BI pernah masuk kepasar memberikan edukasi. Dan alat kepada pelaku pasar untuk melakukan digitalisasi transaksi,” katanya.