• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 30/07/2025 10:03
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Pengusaha Sebut Daya Beli Masyarakat Turun

momen Ramadan dan Lebaran biasanya menjadi puncak daya beli masyarakat.

EffranbyEffran
18/03/25 - 18:08
in Ekonomi dan Bisnis
A A
Daya beli masyarakat memengaruhi tingkat inflasi Lampung. Lampost.co/Silvia Agustina

Daya beli masyarakat memengaruhi tingkat inflasi Lampung. Lampost.co/Silvia Agustina

Jakarta (Lampost.co) — Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (Hippindo) menyebut terjadi penurunan daya beli masyarakat pada Januari dan Februari 2025. Data internal asosiasi tersebut menunjukkan tren belanja melemah setelah periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, menyebut penurunan itu belum bisa menjadi tanda ketidakmampuan masyarakat dalam berbelanja. Masyarakat mungkin hanya menunda pengeluaran setelah menghabiskan banyak dana saat Nataru.

“Saya cek, Januari-Februari memang turun, mungkin karena Nataru. Tapi, pada Maret itu mulai naik lagi. Ada Lebaran dan THR, jadi pembelian kemungkinan meningkat,” ujar Budi.

Dia menambahkan, momen Ramadan dan Lebaran biasanya menjadi puncak daya beli masyarakat. Namun, ia khawatir periode belanja yang berdekatan antara Nataru dan Lebaran membuat konsumen lebih memilih menahan pengeluaran.

“Kami khawatir masyarakat berpikir, ‘baru belanja Desember, masa Februari belanja lagi?’ Apalagi tahun depan jarak Natal dan Lebaran lebih dekat,” ujarnya.

Regulasi Menghambat Sektor Ritel

Selain faktor kebiasaan belanja, pihaknya juga menyoroti regulasi pemerintah yang kerap menghambat pertumbuhan sektor ritel. Sebab, banyak aturan yang membebani pelaku usaha, termasuk biaya tinggi dalam membuka toko baru.

Jika pemerintah memberikan kemudahan bagi industri ritel, lapangan kerja akan meningkat dan berujung pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

“Ritel itu banyak yang mau buka toko, baik dari dalam maupun luar negeri. Tapi, biaya mahal dan aturan berbelit jadi penghambat. Industri baja dibilang dipersulit, tapi ritel juga sama. Bahkan, sebelum buka toko saja, sudah banyak tantangan,” kata dia.

Untuk itu, pihaknya berharap momentum Ramadan dan Lebaran bisa mendorong konsumsi kembali. Selain itu, regulasi yang lebih fleksibel dapat membantu pertumbuhan sektor ritel dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Tags: belanja Lebaranbelanja RamadanDaya beli masyarakatkonsumsi masyarakatPenurunan Daya Belipertumbuhan ekonomiregulasi bisnisRegulasi Pemerintahritel Indonesiasektor ritel
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Menu Baru Kafe Akar Hotels

Akar Hotel Hadirkan Pilihan Menu ‘À la Carte’ Terbaru, Sajikan Cita Rasa Khas Lewat Kreasi Istimewa

bySri Agustina
29/07/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)--Akar Hotels & Resorts dengan bangga mempersembahkan deretan menu à la carte terbaru di Pandan Wangi Restaurant maupun...

fastwork_technologies_indonesia_cover

Bikin Bisnismu Lebih Profesional Lewat Tampilan Visual yang Konsisten

bySri Agustina
29/07/2025

i Jakarta (Lampost.co)--Di zaman serba digital kayak sekarang, tampilan visual punya peran besar dalam membentuk kesan pertama. Gak peduli kamu...

Komoditas karet PTPN I

PTPN I Optimistis Bisnis Karet Tetap Prospektif, Perluas Pasar hingga Amerika dan Eropa

bySri Agustina
29/07/2025

Jakarta (Lampost.co)--PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I optimistis komoditas karet masih memiliki prospek cerah di tengah fluktuasi harga global. Direktur Utama...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.