Bandar Lampung (Lampost.co) — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan saat ini Pemprov Lampung sedang berupaya menggenjot peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Hal tersebut dalam upaya mendorong kontribusi fiskal dapat meningkat.
“Saat ini strategi Pemerintah Provinsi Lampung untuk meningkatkan PAD sedang kita upayakan. Terlebih di tengah tantangan struktural fiskal yang kompleks,” katanya, Senin, 19 Mei 2025.
Kemudian ia menjelaskan, meski Lampung memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) keempat terbesar di Sumatera, dengan nilai Rp 483,8 triliun pada 2024. Namun, kontribusi PAD masih jauh dari ideal.
“Pada tingkat provinsi, PAD baru mencapai 59 persen dari total APBD. Sedangkan tingkat kabupaten/kota, banyak yang di bawah 10 persen,” jelasnya.
“Ekonomi Lampung ini sebenarnya hidup. Tetapi kontribusinya untuk PAD sangat kecil. Ini harus kita carikan solusi strategis,” sambungnya.
Selanjutnya Mirza, sapaan akrabnya, juga menyoroti lemahnya kontribusi fiskal dari aktivitas ekonomi besar. Seperti pengiriman batu bara dan kegiatan pelabuhan, serta minimnya potensi tambang yang bisa termanfaatkan.
“Memang perlunya pendekatan inovatif dan kolaborasi lintas sektor agar potensi Lampung dapat optimalkan. Apalagi untuk meningkatkan kemandirian fiskal daerah,” katanya.
Citra Utama
Kemudian ia juga mengatakan selain upaya peningkatan PAD. Pihaknya juga mengupaya meningkatkan pembangunan daerah. Dengan memfokuskan tiga cita utama yang pada dasarnya membutuhkan dukungan dari PAD untuk menopang program -program yang terinisiasikan.
“Pertama, Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Mandiri, dan Inovatif. Gubernur menekankan pentingnya sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah, mengingat 40% tenaga kerja Lampung berada sektor ini,” kata Mirza.
Adapun target produksi padi tahun 2025 sebesar 3,5 juta ton. Ini sebagai bagian dari komitmen mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan, irigasi, dan kota baru berbasis eco-city akan menjadi prioritas.
“Kedua, SDM Unggul dan Produktif. IPM Lampung tahun 2024 berada pada posisi ke-26 secara nasional. Ini harus menjadi cambuk bagi kita,” ujar Gubernur.
Kemudian gubernur menegaskan pentingnya akses pendidikan berkualitas. Lalu layanan kesehatan yang manusiawi, dan peningkatan keterampilan kerja lulusan sekolah menengah.
“Ketiga, Masyarakat Beradab dan Tata Kelola Pemerintahan Berintegritas. Kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan,” ujar dia.
Lalu ia tegaskan, dengan upaya peningkatan PAD. Harapannya dapat menjadi modal untuk menjalankan tiga cita utama pada pemerintahannya. “Harapannya ada dukungan dari masyarakat salah satunya dengan taat membayar pajak,” tutupnya.