• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 03/06/2025 05:13
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Penjualan Motor dan Mobil Listrik di Indonesia Masih Lesu, Subsidi Kendaraan Gagal?

Effran by Effran
06/10/24 - 10:03
in Ekonomi dan Bisnis
A A
Penjualan mobil listrik di Indonesia tumbuh. Dok Lampost

Penjualan mobil listrik di Indonesia tumbuh. Dok Lampost

Jakarta (Lampost.co) – Pemerintah Indonesia terus menggalakkan penggunaan kendaraan listrik dengan memberikan subsidi pembelian mobil atau motor.

Namun, berbagai subsidi pembelian kendaraan listrik itu tampaknya belum mampu menarik minat masyarakat untuk beralih dari motor atau mobil konvensional.

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor listrik sejak 2017 hingga 2023 hanya mencapai 54 ribu unit.

Bahkan pada 2023, penjualan tercatat 11.532 unit dan hingga kuartal pertama 2024 hanya meningkat sedikit menjadi 11.563 unit. Angka itu sangat rendah dari pada target pemerintah dan tren penjualan motor konvensional.

Tantangan Penjualan Motor Listrik di Indonesia

Ketua Umum AISI, Johannes Loman, menyebutkan motor listrik masih menghadapi berbagai tantangan besar yang membuat penetrasinya di pasar Indonesia lambat. AISI menekankan pentingnya solusi yang lebih komprehensif agar motor listrik bisa lebih diterima konsumen.

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan motor listrik sulit konsumen Indonesia terima.

1. Keterbatasan Jarak Tempuh dan Waktu Pengisian Daya

Motor listrik umumnya memiliki jarak tempuh yang terbatas dan membutuhkan waktu pengisian daya yang cukup lama. Hal itu menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia yang mengutamakan mobilitas cepat dan jarak tempuh yang jauh.

Berbeda dengan motor konvensional yang bahan bakarnya bisa langsung terisi dengan cepat di SPBU. Sedangkan, motor listrik masih memerlukan waktu charging yang lebih lama.

“Penerimaan konsumen terhadap motor listrik ternyata lebih lambat dibanding roda empat. Kendalanya jarak tempuh yang terbatas dan waktu charging yang lama. Sedangkan, pengendara motor butuh kendaraan yang praktis dan efisien,” kata Loman.

2. Harga Masih Tinggi

Harga motor listrik di Indonesia masih terbilang lebih tinggi daripada motor konvensional meski sudah ada subsidi. Hal itu menjadi faktor penting bagi konsumen, terutama bagi mereka yang sangat sensitif terhadap harga.

“Selain jarak tempuh, faktor harga dan kenyamanan juga menjadi pertimbangan utama. Jika kebutuhan konsumen terpenuhi, maka mereka akan beralih. Namun, saat ini harga motor listrik masih menjadi kendala besar,” ujar dia.

3. Keterbatasan Infrastruktur Pendukung

Ketersediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang masih terbatas di Indonesia juga menjadi penghambat utama adopsi motor listrik.

Pengguna motor listrik sering kali merasa khawatir akan kesulitan mencari tempat untuk mengisi daya saat bepergian jauh, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki SPLU yang memadai.

4. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat Kurang

Kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat motor listrik masih tergolong rendah. Kurangnya informasi yang sampai kepada konsumen menyebabkan banyak masyarakat yang masih ragu-ragu untuk beralih ke motor listrik.

5. Nilai Jual Kembali Rendah

Banyak konsumen Indonesia yang mempertimbangkan nilai jual kembali saat membeli kendaraan. Pasar motor listrik bekas masih belum berkembang dengan baik sehingga konsumen khawatir sulit menjual kembali di masa mendatang.

Tags: Data penjualan motor listrik AISIKendala motor listrik di IndonesiaPenjualan motor listrik Indonesia 2024Subsidi motor listrik pemerintahTantangan motor listrik di pasar Indonesia
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti (tengah) memberikan pernyataan pers mengenai penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam penyaluran bantuan sosial periode Triwulan II/2025 saat jumpa pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (2/6/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

Penyaluran Bansos Triwulan II/2025 Mengacu DTSEN

by Triyadi Isworo
02/06/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyebut penyaluran bantuan sosial (bansos). Pemerintah mulai periode Triwulan...

Tangkapan layar youtube Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,58 persen month-to-month (m-to-m) pada Mei 2025. Dok

Lampung Deflasi 0,58 Persen di Bulan Mei

by Triyadi Isworo
02/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,58 persen month-to-month (m-to-m) pada...

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela

Koperasi Merah Putih Dicanangkan Jadi Pilar Ekonomi Desa

by Sri Agustina
02/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)-- Koperasi Merah Putih atau program koperasi berbasis masyarakat desa dan kelurahan rancangan pemerintah sebagai pilar ekonomi baru...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.