Bandar Lampung (Lampost.co)– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan di Provinsi Lampung pada periode triwulan III-2024 mengalami peningkatan 9,33 persen, atau Rp7,13 triliun secara year-on-year (y-o-y).
Kepala OJK Lampung, Otto Fitriandy, menyebut nilai penyaluran kredit pada triwulan III-2024 mencapai Rp83,50 triliun, meningkat dari triwulan III-2023 yang hanya berada di angka Rp76,37.
Baca juga: Daihatsu Indonesia Masters 2025 Siapkan Hadiah Lebih Besar
“Kalau membandingkan dengan triwulan II-2024 (year-to-date), penyaluran triwulan III-2024 ini juga meningkat 2,29 persen,” ujarnya dalam agenda media update triwulan III-2024 di Hotel Grand Mercure, pada Selasa, 26 November 2024.
Penyumbang komponen terbesar dari kinerja penyaluran kredit bank umum konvensional sebesar Rp5,44 triliun atau 9,20 persen. Lalu, BPR senilai Rp0,90 triliun atau 7,50 persen.
Lebih lanjut, Otto menjelaskan, penyaluran kredit meninjau dari sisi ekonomi, terkonsentrasi pada tiga sektor. Antara lain perdagangan besar dan eceran dengan share 22,85 persen atau Rp19 triliun.
Kemudian sektor konsumtif kepemilikan peralatan rumah tunggal atau multiguna dengan share 19,53 persen atau senilai Rp16,24 triliun. Selanjutnya di sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan share 13,52 persen atau Rp11,24 triliun.
“Jika meninjau dari data perbankan Sumbagsel, sektor unggulannya adalah pertanian, perdagangan besar, dan konsumtif,” ungkapnya.
Adapun nilai penyaluran kredit kepada UMKM di Provinsi Lampung pada triwulan-III 2024 mencapai Rp33,48 triliun atau meningkat 14,42 persen (y-o-y).
“Rasio kredit bermasalah untuk UMKM ini masih terjaga yakni 4,12 persen atau masih di bawah 5 persen,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News