• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Minggu, 28/09/2025 04:20
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Perhimpunan Pengusaha Desak Pemerintah Ambil Tindakan Nyata Selamatkan Industri Tapioka

Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia (PPTTI) mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah nyata.

Triyadi IsworoAtikabyTriyadi IsworoandAtika
30/07/25 - 14:04
in Ekonomi dan Bisnis, Lampung
A A
Petani sedang memanen singkong di ladang yang berlokasi di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan. (Foto: Lampost.co // Atika)

Petani sedang memanen singkong di ladang yang berlokasi di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan. (Foto: Lampost.co // Atika)

Bandar Lampung (Lampost.co) — Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia (PPTTI) mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah nyata. Ini guna menyelamatkan industri tapioka nasional yang tengah mengalami tekanan berat. Khususnya Provinsi Lampung, sebagai salah satu daerah penghasil utama singkong dan tepung tapioka Indonesia.

Ketua Umum PPTTI, Welly Soegiono, mengungkapkan bahwa industri tapioka saat ini menghadapi berbagai tantangan. Termasuk maraknya produk impor, ketidakseimbangan harga. Serta perbedaan persepsi antara petani dan pelaku industri mengenai kualitas bahan baku.

“Pemerintah perlu memberlakukan moratorium impor tepung tapioka. Masuknya produk luar menyebabkan harga dalam negeri anjlok dan produk lokal tidak terserap pasar,” ujarnya, Rabu, 30 Juli 2025.

Senada dengan itu, Ketua I PPTTI yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif, Haru Nurdi, menyebutkan. Saat ini terdapat lebih dari 250 ribu ton stok tepung tapioka yang menumpuk pada gudang-gudang pabrik karena tidak terserap pasar.

“Sering kali pabrik jadi sasaran unjuk rasa terkait harga singkong. Padahal ada faktor lain seperti peran pelapak yang kerap membeli singkong dari petani dengan harga lebih rendah daripada harga pabrik,” jelas Haru.

Kemudian Haru menyebut harga tepung tapioka kini hanya berkisar Rp4.700 hingga Rp5.000 per kilogram. Jauh lebih rendah daripada harga sebelumnya yang sempat mencapai Rp6.000–Rp6.500 per kilogram.

Kebijakan

Selanjutnya PPTTI juga mengusulkan agar pemerintah menetapkan harga pembelian singkong secara nasional. Ini agar tidak terjadi ketimpangan antarwilayah. Saat ini, kebijakan seperti itu baru terterapkan Provinsi Lampung melalui Instruksi Gubernur No. 2 Tahun 2025 yang menetapkan harga singkong sebesar Rp1.350/kg dengan potongan maksimal 30 persen.

Namun, PPTTI menilai kebijakan tersebut sulit terimplementasikan sepenuhnya oleh pelaku industri. Karena tidak sebanding dengan harga jual tepung pada pasar saat ini.

Kemudian Haru juga menyoroti pentingnya keselarasan pemahaman antara petani dan industri. “Petani fokus pada hasil panen yang melimpah. Sedangkan industri mengutamakan kualitas terutama kadar aci dalam singkong,” katanya.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah pusat, melalui kementerian terkait. Memberikan pembinaan dan edukasi kepada petani untuk menghasilkan singkong berkualitas tinggi sesuai kebutuhan industri.

Lalu ia juga menekankan pentingnya pemilihan pupuk yang tepat. “Pupuk untuk singkong tidak bisa tersamakan dengan pupuk tanaman lain seperti padi. Ini berpengaruh langsung terhadap kualitas aci yang terhasilkan,” imbuhnya.

Kemudian PPTTI menyebut ada lima aktor utama yang terlibat dalam rantai industri singkong nasional. Yakni petani, pelaku industri, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku impor. Kolaborasi erat antara pihak penting untuk menjaga kestabilan industri dan harga.

“Inti dari tuntutan kami ada dua. Hentikan sementara impor tepung tapioka dan tetapkan harga beli singkong secara nasional,” tegas Haru.

Sementara langkah ini penting untuk melindungi keberlanjutan usaha petani dan industri dalam negeri dari tekanan eksternal yang semakin besar.

Tags: Haru NurdiIndustri TapiokaKetua Umum PPTTIpemerintah pusatPerhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka IndonesiaPPTTIProvinsi LampungRahmat Mirzani DjausalsingkongTepung TapiokaWelly Soegiono
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Investasi emas. Dok/PT Antam

Harga Emas Bakal Terus Melambung, Tapi Waspadai Risiko Satu ini

byEffran
27/09/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Harga emas dunia kembali menarik perhatian investor. Ketidakpastian ekonomi global, kebijakan moneter longgar, dan ketegangan geopolitik memperkuat...

Investasi emas

Strategi Investasi Emas Saat Harga Naik, Jangan Sampai Salah Langkah

byEffran
27/09/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Harga emas terus menanjak di tengah gejolak global dan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Kondisi itu membuat...

Posko Pengaduan MBG Lampung

Maraknya Kasus Keracunan MBG, LBH Bandar Lampung Buka Posko Pengaduan

byDenny ZYand1 others
27/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia–Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI–LBH) Bandar Lampung membuka Posko Pengaduan Makan Beracun Gratis....

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.