Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung terus memperkuat iklim investasi dengan mendorong perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, penyederhanaan regulasi, serta promosi investasi di berbagai sektor.
Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Lukman Pura, mengatakan peningkatan iklim investasi tidak terlepas dari posisi strategis Lampung sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera. Letak geografis yang dekat dengan Jakarta memberi nilai tambah bagi arus logistik, perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi.
“Lampung memiliki daya tarik kuat bagi investasi. Pergerakan ekonomi dan perdagangan meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Lukman.
Ia menjelaskan, potensi sektor kelautan, pesisir, hasil bumi, hingga pertanian Lampung sangat besar. Produksi padi Lampung mencapai 2,79 juta ton dan menempati peringkat keenam nasional. Sementara ubi kayu mencapai 8 juta ton dan menjadikan Lampung sebagai penghasil terbesar di Indonesia.
“Selain padi dan ubi kayu, Lampung juga unggul di jagung, nanas, kopi, tebu, lada, dan pisang. Semua komoditas ini berada dalam posisi 10 besar nasional dan punya peluang besar untuk hilirisasi,” kata dia.
Ia menambahkan, peluang investasi Lampung juga terbuka luas pada pengembangan hilirisasi pertanian yang mampu memberikan nilai tambah lebih besar. Selain itu, menciptakan dampak ekonomi berantai bagi masyarakat.
Potensi energi baru terbarukan juga terus berkembang. Lampung memiliki sumber bioethanol, panas bumi, hydropower, dan PLTS yang dapat menjadi sektor investasi masa depan. Di sisi lain, pariwisata daerah turut menunjukkan daya saing keindahan alam dan kekayaan budaya seperti tapis dan batik Lampung.
“Pemprov berkomitmen menyederhanakan regulasi agar hambatan birokrasi semakin kecil. Sistem OSS RBA memudahkan investor mengurus izin secara online dengan proses yang lebih jelas dan efisien,” tutur Lukman.
Atas berbagai keunggulan tersebut, Pemprov Lampung siap memperkuat ekosistem investasi yang kompetitif dan berkelanjutan. Sekaligus membuka ruang lebih luas bagi pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah.








