Kalianda (Lampost.co) — Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Selatan tertinggi pada tahun 2023 mencapai angka 4,82 persen dari 13 kabupaten yang ada se-Provinsi Lampung.
“Hal ini menunjukan kalau Lampung Selatan telah pulih dari Pandemi Covid-19,” ujar Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Elvira Umianni, Kamis, 29 Februari 2024.
Ia mengatakan, dengan upaya oleh Pemkab, Pemprov dan pusat, prediksi pertumbuhan ekonomi Lampung Selatan akan jauh lebih meningkat lagi.
“Sesuai dengan tema RKPD 2025 yang fokus pada inklusi, dan pak bupati juga menghadirkan forum disabilitas, sehingga petumbuhan ekonomi ini tidak hanya berkembang Kalianda saja, tapi dapat tersebar se-Lampung Selatan,” katanya.
Ia menyatakan, hampir seluruh sektor menjadi pendorong untuk pertumbuhan ekonomi. Mulai dari pariwisata, pertanian, bahari, Bakauheni Harbocity, industri, UMKM termasuk transportasi jasa pergudangan.
“Kalau untuk Lampung Selatan, semua sektor potensinya sangat baik dan semua sektor juga berkembangnya juga sangat baik. Tapi, saya kira yang dapat membangkitkan multiplayer efek yang paling besar itu dari sektor pariwisata,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto mengatakan pertumbuhan ekonomi kabupaten setempat pada 2023 berada pada angka 4,82 persen, meningkat 0,01 persen dari pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022.
“Pencapaian ini juga masih lebih tinggi dari pencapaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung yang sebesar 4,55 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian daerah telah berjalan dengan baik,” katanya.
Ia menambahkan, upaya peningkatkan perekonomian salah satunya melalui revitalisasi Pasar Natar dan pembangunan Convention Hall.
Ia mengharapkan dapat menjadi mendongkrak ekonomi masyarakat Kabupaten Lampung Selatan. “Tentu, ini juga harus didukung oleh penguatan sektor UMKM,” kata dia.
Inflasi Lampung
Nanang menjelaskan, besaran inflasi Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2023 berada di angka 3,52 persen. Masih lebih tinggi dari nilai Inflasi Provinsi Lampung yang sebesar 3,47 persen dan Nasional yang sebesar 2,61 persen.
Pengendalian inflasi, tambahnya, menjadi agenda prioritas Bupati Lampung Selatan sesuai arahan pemerintah pusat.
Berbagai langkah antisipatif pengendalian lonjakan inflasi terus terlaksana dengan mengoptimalkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), memonitoring pemerataan distribusi sejumlah komoditas. Mitigasi dampak inflasi daerah hingga tingkat desa, serta menggencarkan gerakan tanam pangan cepat panen.
Untuk tingkat kemiskinan Lampung Selatan pada Tahun 2023 adalah sebesar 12,79 persen dan mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 0,35 persen atau 2.540 jiwa dari Tahun 2022.
“Hal ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan program kegiatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, menurunkan beban pengeluaran. Juga meminimalkan kantong-kantong kemiskinan,” tegas Nanang.