Metro (Lampost.co) — Petani padi di Kelurahan Mulyosari, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, mengklaim meraup pendapatan hingga Rp9 miliar. Nilai itu hasil dari panen saat ini dengan harga jual gabahnya Rp7.500 per kilogram.
Ketua Gapoktan Karya Manunggal, Mulyosari, Metro Barat, Lasmiati, mengatakan kelurahan tersebut memiliki sembilan kelompok tani yang menggarap 202 hektare sawah.
Sementara, rata-rata petani padi di Mulyosari mendapatkan hasil panen 6,5 ton gabah. Hasilnya kian untung dengan harga gabah kering pungut (GKP) saat ini Rp7.500.
Nilai jual tersebut bisa membuat petani meraup Rp30 juta hingga Rp45 juta dari setiap hektare. Dengan total luas lahan sawah yang panen musim ini, petani Mulyosari bisa untung Rp6 miliar hingga Rp9 Miliar.
“Petani bisa menikmati hasil. Kalau GKP hanya sekitar Rp4 ribu, kami tidak dapat apa-apa,” kata Lasmi, Senin, 26 Februari 2024.
Meski begitu, dia masih berharap ada kepastian stok pupuk subsidi yang cukup untuk petani. “Jatah pupuk subsidi sekarang dikurangi,” kata dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Metro, Heri Wiratno, mengatakan kerusakan infrastruktur pertanian kerap mengiringi musim panen. Sebab, ada alat berat di sawah dan merusak jalan usaha tani, pematang, dan lainnya.
Untuk itu, dia akan berkomunikasi dengan pihak yang memiliki kendaraan besar untuk panen dan petani guna mengantisipasi kerusakan infrastruktur pertanian yang merugikan masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Metro, Wahdi, menegaskan kenaikan harga gabah menguntungkan petani sekaligus keresahan masyarakat. “Apalagi ini menjelang Ramadan dan akan Idulfitri. Kalau tidak naik itu sudah bagus,” kata dia.