Bandar Lampung (Lampost.co) — Posyandu enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) dinilai sebagai inovasi nasional yang memperluas fungsi Posyandu menjadi lebih komprehensif. Pengembangan model ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan dasar yang lebih terpadu.
Poin Penting
- Posyandu 6 SPM memperluas fungsi Posyandu dari layanan kesehatan menjadi layanan dasar terpadu.
- Program ini menjadi inovasi nasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih komprehensif.
- Posyandu 6 SPM mengintegrasikan enam sektor: pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, ketertiban dan perlindungan, serta sosial.
Ketua Tim Pembina (TP) Posyandu Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, mengatakan Posyandu 6 SPM hadir untuk memperluas cakupan layanan yang selama ini berfokus pada kesehatan ibu hamil dan balita.
“Tujuan utama Posyandu 6 SPM adalah menjadikannya pusat pelayanan terpadu di tingkat desa dan kelurahan, dengan dukungan berbagai perangkat daerah,” jelasnya.
Ia menjelaskan, melalui pendekatan enam SPM, kini mengintegrasikan layanan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketertiban dan perlindungan masyarakat, serta sosial. Model ini di dorong menjadi titik layanan yang menjangkau seluruh fase kehidupan masyarakat.
Dengan cakupan yang lebih luas, Posyandu tidak hanya menjadi tempat pemeriksaan kesehatan, tetapi juga pusat informasi, pendampingan, dan layanan dasar yang terhubung dengan berbagai sektor pemerintah.
Wulan menambahkan, penguatan kelembagaan Posyandu menjadi prioritas, termasuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta integrasinya ke dalam dokumen perencanaan daerah.
Ia juga menekankan pentingnya percepatan registrasi Posyandu agar setiap satuan memiliki identitas, legalitas, dan basis data yang jelas. Langkah ini perlu untuk memastikan proses penganggaran dan pemantauan program berjalan lebih efektif.
Lebih lanjut, ia menyebut keberhasilan implementasi Posyandu 6 SPM sangat bergantung pada sinergi lintas sektor. Hal ini mulai dari pemerintah desa hingga perangkat daerah terkait. Kolaborasi tersebut di harapkan memperkuat kualitas layanan dasar.
“Sinergi lintas sektor inilah yang akan mempercepat peningkatan layanan dasar dan melahirkan generasi Lampung yang lebih sehat, kuat, dan berkualitas,” pungkasnya.








