Liwa (lampost.co)—Penyerapan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2023 di Lampung Barat berdasarkan data aplikasi e-verval tanggal 2 Oktober lalu baru mencapai 58,60% atau 11,792 ton dari total alokasi sebanyak 20,124 ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lambar Natadjudin Amran mengatakan data penyerapan pupuk bersubsidi yang baru mencapai 58,60% tersebut, itu merupakan data rekapitulasi sampai Agustus yang diinput dari aplikasi e-verval per tanggal 2 Oktober lalu.
“Dalam aplikasi e-verval itu serapan bulan September belum dihitung. Karena itu, pihaknya memperkirakan jumlah penyerapan pupuk bersubsidi itu telah lebih dari 58,60%,”kata Amran, Kamis,12 Oktober 2023.
Ia mengaku, masih rendahnya angka serapan pupuk bersubsidi itu juga kemungkinan besar yaitu dipengaruhi oleh dampak kemarau yang telah berlangsung sejak Juli lalu.
“Kami berharap kemarau ini segera berlalu sehingga para petani dapat segera mempersiapkan diri untuk melakukan pengelolaan lahan, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya serap alokasi pupuk bersubsidi,”ujarnya.
Ia menjelaskan, adapun data serapan pupuk bersubsidi berdasarkan hasil rekapitulasi aplikasi e-verval tanggal 2 Oktober 2023 sebanyak 11,792 ton atau 58,60% dari total alokasi itu, rincianya pupuk urea baru mencapai 3,365 ton (68,95%) dari total alokasi sebanyak 4,881 ton.
Kemudian NPK baru terserap sebanyak 8,426 ton (55,28%) dari total alokasi sebanyak 15,243 ton. Dilihat dari data serapan itu, kata dia, maka dipastikan alokasi pupuk bersubsidi di Lambar terhitung memasuki September lalu masih tersisa sebanyak 8,332 ton lagi.
“Sampai September lalu, sisa alokasi pupuk bersubsidi di Lambar masih ada 8,332 ton lagi terdiri urea sebanyak 1,515 ton dan NPK 6,816 ton lagi. Mudah-mudahan musim kemarau ini segera berganti sehingga petani bisa melakukan usaha tanam dengan harapan pupuk bersubsidi itu juga segera dapat terserap,” kata dia.
Nurjanah