Bandar Lampung (Lampost.co)– Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Bandar Lampung mencatat nilai realisasi investasi baru menyentuh angka 48,82 persen. Angka tersebut tercatat pada Triwulan III atau September lalu.
Kepala DPMPTSP, Muhtadi Arsyad Temenggung mengungkapkan, pemerintah menargetkan serapan investasi di Bandar Lampung mencapai Rp3,2 triliun. Namun hingga September, nilai investasi yang berhasil masuk hingga September baru Rp1,6 triliun.
Baca juga: Indonesia Tolak Proposal Investasi Apple Senilai Rp1,58 Triliun
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi jumlah serapan investasi yakni sebesar Rp1,12 triliun. Sementara serapan Penanaman Modal Asing (PMA) hanya mencapai Rp464,08 miliar.
“Target kami di 2024 Rp3,2 triliun, periode Januari – September total serapan PMDN dan PMA baru Rp1,6 triliun atau 48,81 persen,” ungkapnya, Senin, 9 Desember 2024.
Menurutnya, salah satu faktor yang menyebabkan capaian realisasi investasi di Bandar Lampung masih rendah yakni adanya Pilkada 2024. Menurutnya, para pengusaha tidak mau berinvestasi di tahun politik, sebelum politik stabil.
“Tak hanya itu, penyebab lainnya yakni investasi di Bandar Lampung kebanyakan dalam jangka waktu yang panjang. Mulai dari tanah bangunan, mesin peralatan, bahan baku, dan biaya operasional,” jelasnya.
Meskipun begitu, Pemkot Bandar Lampung terus melakukan pendampingan dan membantu percepatan investasi dengan percepatan proses perizinan.
Muhtadi mengaku masih ada dua realisasi investasi dua hotel sebesar Rp250-600 miliar. Sehingga harapan realisasi investasi tahun ini mencapai 50 persen lebih.
“Target 2024 ini tidak bisa tercapai. Kalau 50 persen lebih tercapai,” tutupnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News