Jakarta (Lampost.co) — Bank Indonesia mencatat realisasi penukaran uang dalam rangka hari Raya Idulfitri mencapai Rp111 triliun. Nilai itu dari 12 ribu orang yang menukarkan uang baru. Angka ifu diprediksi akan terus meningkat di minggu terakhir Ramadan.
Kepala Direktur Eksekutif Pengelolaan Bank Indonesia, Marlison Hakim, mengatakan Bank Indonesia tahun ini melalui program Serambi menyediakan uang Rp197,6 triliun.
“Realisasi penukaran sudah sekitar 58 persen dari situ sekitar jumlah penukaran sampai Rp900 miliar dengan jumlah penukar hampir 12 ribu orang. Ini minggu terakhir sehingga memperkirakan akan makin banyak yang menukarkan,” ujar Marlison, Rabu (3/4).
Dia menilai antusiasme masyarakat tahun ini sangat besar dalam menukarkan uang. Kuota penukaran uang seringkali penuh, sehingga Bank Indonesia juga membuka layanan go show.
“Kami membuka layanan penukaran uang dan kami melalui web pintar. Itu untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat agar bisa memilih lokasi dan jam sehingga dapat menyesuaikan,” ujar dia.
BACA JUGA: Bank Indonesia Kick Off Layanan Penukaran Uang di Kapal
Pihaknya membuka kuota rata-rata 300 sampai 500 per hari. Namun, dia memahami tidak semua masyarakat bisa memahami web. Sehingga, BI juga membuka layanan go show dan bisa langsung melakukan penukaran secara langsung rata-rata 50 sampai 100 persen.
Bank Indonesia akan terus mengeluarkan uang baru hingga 5 April 2024 untuk memenuhi kebutuhan uang baru masyarakat menjelang Lebaran.
“Kami memberikan layanan kepada masyarakat penukaran uang baru, seperti yang sekarang sampai dengan tanggal 5 dengan cetakan yang terus baru dan kami keluarkan saat ini,” kata dia.