• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 26/09/2025 00:38
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Repatriasi Valas Berisiko Timbulkan Bubble Asset

Insentif menjadi kunci utama dalam keberhasilan kebijakan tersebut.

EffranSilvia AgustinabyEffranandSilvia Agustina
26/09/25 - 00:24
in Ekonomi dan Bisnis
A A
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dok/Antara

Ilustrasi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dok/Antara

Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan untuk menarik simpanan valuta asing (valas) milik warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri agar kembali masuk ke dalam negeri. Langkah repatriasi itu bisa memperkuat cadangan devisa serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Guru Besar Ekonomi Universitas Lampung, Nairobi, menilai kebijakan tersebut bisa memberi dampak positif bagi perekonomian. Namun, pemerintah harus merancang strategi yang tepat agar dana valas betul-betul tertarik kembali ke Indonesia.

“Catatannya sederhana, uang itu tidak memiliki warga negara. Uang atau aset itu akan mengalir ke tempat yang menurut dia (pemilik) paling aman dan menguntungkan,” ujarnya.

Menurutnya, insentif menjadi kunci utama dalam keberhasilan kebijakan tersebut. Tanpa jaminan keamanan dan keuntungan yang lebih baik daripada negara lain, pemilik dana cenderung enggan memindahkan simpanannya. “Kalau misalnya melalui perbankan, maka bunganya harus lebih tinggi. Kalau bunganya sama saja dengan luar negeri, ya mereka akan tetap enggan,” kata dia.

Selain itu, Nairobi juga menekankan pentingnya konsistensi pemerintah. Menurutnya, kepastian kebijakan akan menjadi faktor penentu kepercayaan para pemilik dana. “Yang paling penting adalah, apakah pemerintah itu konsisten dengan kebijakannya,” tambahnya.

Repatriasi valas berhasil bisa membuat cadangan devisa Indonesia berpotensi meningkat signifikan. Namun, Nairobi mengingatkan kenaikan cadangan devisa tidak otomatis menjadi solusi jika tidak optimal dengan baik. “Kalau bisa optimal menjadi kebijakan fiskal yang lebih efektif, maka inflasi dan nilai tukar kita akan stabil,” jelasnya.

Potensi Risiko

Meski begitu, ia juga mewaspadai potensi risiko dari kebijakan tersebut. Salah satunya kemungkinan terjadinya gelembung aset atau bubble asset akibat penumpukan dana yang tidak terpakai.

“Kalau tidak terpakai bakal lebih bingung, idle money lagi bagi perbankan. Akibatnya perbankan jadi berisiko lebih sembrono dalam penyaluran kredit, kredit macet lebih bertambah,” tuturnya.

Untuk itu, ia menilai kebijakan penarikan simpanan valas perlu pengawalan ketat. Aspek hukum yang jelas serta iklim investasi yang sehat harus menjadi prioritas agar dana yang masuk benar-benar bisa termanfaatkan untuk pembangunan ekonomi.

“Kalau itu bisa berjalan dengan hukum yang pasti dan iklim investasi terbenahi, kebijakan repatriasi valas akan memberi manfaat nyata bagi stabilitas ekonomi kita,” pungkasnya.

Tags: Rupiahvalasvaluta asing
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dok/Antara

Ekonom Sarankan Insentif Repatriasi Valas Dialihkan ke SBN

byEffranand1 others
26/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kebijakan repatriasi valuta asing (valas) perlu dukungan insentif yang tepat agar dana dari luar negeri bisa...

Masyarakat Keluhkan Mahalnya Harga Beras dan Dugaan Beras Oplosan

Masyarakat Keluhkan Mahalnya Harga Beras dan Dugaan Beras Oplosan

byRicky Marlyand1 others
26/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Sejumlah masyarakat di Kota Bandar Lampung menyampaikan keluhan terkait tingginya harga beras yang belakangan semakin memberatkan...

Bulog Lampung Serap Gabah, Jaga Harga Petani dan Stok Pangan

Bulog Lampung Serap Gabah, Jaga Harga Petani dan Stok Pangan

byRicky Marlyand1 others
25/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mencatat capaian positif dalam program penyerapan gabah dari petani lokal...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.