Kepada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Bani Isprianto mengatakan, pihaknya memberikan perhatian serius terhadap petani. Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah pusat. Dalam hal ini Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman yang turun tangan langsung untuk menengahi persoalan harga singkong di Lampung.
Baca juga: Kecukupan Pupuk Subsidi bagi Petani di Metro Dijamin, Ini Rincian Alokasi di 2025
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 4 Tahun 2025. Yakni tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022. Yaitu tentang Tata Cara Penetapan Alokasi Dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Dalam Pasal 3 ayat 2d, singkong atau ubi kayu masuk sebagai usaha tani subsektor tanaman pangan. Sehingga para petani termasuk petani singkong pun bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Sama seperti subsektor tanaman pangan lainnya seperti padi, jagung dan kedelai.
Seperti yang tertuang dalam Pasal 3 ayat 1 yang berbunyi pupuk bersubsidi peruntukkanya bagi petani yang melakukan usaha tani subsektor tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan.
“Penerima pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Simluhtan (Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian),” kata Bani Isprianto, Senin, 10 Februari 2025.
Adapun sebanyak 759.098 NIK atau petani mendapatkan bantuan pupuk subsidi tersebut. “Pemberian alokasi pupuk ini peruntukkanya di tahun 2025 ini,” katanya.
Dampak Bagi Petani Singkong
Dengan pemberian pupuk tersebut, dia berharap dapat memberikan kemudahan bagi petani untuk mengelola hasil pertaniannya dan dapat menghasilkan panen yang maksimal. “Sehingga bisa memberikan kemudahan bagi petani,” tutup dia.
Terpisah, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Tataniaga Singkong DPRD Lampung Mikdar Ilyas berharap dengan masuknya ubi kayu sebagai salah satu penerima pupuk subsidi, hal itu dapat lebih menyejahterakan petani.
“Kita berharap petani singkong Insyaallah akan merasakan suatu kebahagiaan seperti petani padi, jagung kedelai, dan lainnya,” kata Mikdar.
Menurut dia, pupuk subsidi memang menjadi salah satu prioritas dari Pansus Tataniaga Singkong. “Ini salah satu kerja pansus yang sudah membuahkan hasil. Artinya apa yang menjadi keluhan masyarakat dan kami perjuangkan mendapat respon baik oleh beliau (mentan),” katanya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News