Bandar Lampung (Lampost.co) — Fenomena La Nina akan melanda wilayah Lampung pada Agustus 2024. Kondisi cuaca itu berpotensi membawa peningkatan curah hujan yang tinggi.
Pengamat pertanian dari Universitas Lampung (Unila), Teguh Endaryanto, mengatakan La Nina dapat meningkatkan intensitas curah hujan hingga 20-40 persen.
“Curah hujan yang bertambah ini membuat bulan-bulan menjadi lebih basah,” ujar Teguh, kepada Lampost.co, Minggu, 4 Agustus 2024.
BACA JUGA: Antisipasi Perubahan Cuaca di Lampung untuk Pertanian, Begini Upaya Pemerintah
Peningkatan curah hujan itu membawa dampak yang bervariasi, termasuk kepada sektor pertanian. Tanaman seperti padi dan jagung yang membutuhkan banyak air dapat merasakan manfaat dari kondisi ini.
Namun, peningkatan curah hujan yang berlebihan juga dapat menimbulkan berbagai ancaman. “Kewaspadaan perlu terhadap banjir dan longsor terutama di lokasi dataran rendah. Antisipasi juga perlu jika curah hujan meningkat secara signifikan,” kata dia.
Meski begitu, dampak La Nina lebih terasa di wilayah yang memiliki resapan air minim di pedesaan Lampung yang baru melewati musim kering. sementara, resapan air yang relatif ringan dampaknya akan lebih terbatas.
Selain itu, sektor pertanian yang bergantung pada sinar matahari, seperti tembakau, dapat mengalami kerugian akibat peningkatan curah hujan.
Masalah lain yang mungkin timbul adalah peningkatan kelembaban udara yang dapat memicu serangan hama dan penyakit pada tanaman.
Dia mengingatkan perlu ada penguatan proteksi tanaman untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit akibat kondisi udara yang lebih lembab.
“Udara akan menjadi lebih lembab akibat tambahan curah hujan. Ini perlu ada antisipasi karena berpotensi terjadinya peningkatan hama penyakit,” kata dia.