Jakarta (Lampost.co) — Ketua European Business Chambers of Commerce (EuroCham) Indonesia, Francois de Maricourt, memaparkan sejumlah keluhan utama bagi investor Eropa saat menanamkan modal di Indonesia.
Menurutnya, birokrasi yang kompleks dan belum rampungnya perjanjian perdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) menjadi penghalang utama investasi dari Eropa.
Francois menyebutkan regulasi yang melibatkan banyak entitas masih menjadi kendala besar dan keluhan investor. Ia menekankan perlunya penyederhanaan proses investasi sebagai langkah strategis untuk menarik lebih banyak investor Eropa ke Indonesia.
“Salah satu tantangan utama yang sering anggota kami sampaikan adalah birokrasi. Di Indonesia, terdapat begitu banyak regulasi yang berasal dari berbagai entitas,” ujar Francois, dalam pertemuan di Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta.
EuroCham menyarankan agar pemerintah Indonesia menyederhanakan proses dan regulasi investasi. “Penyederhanaan proses investasi akan sangat membantu menarik lebih banyak bisnis dan investasi,” tambahnya.
Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya IEU CEPA sebagai kerangka kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa. Perjanjian itu sangat mendukung kelancaran arus perdagangan dan investasi kedua pihak.
“Saat ini, beberapa perusahaan di Indonesia mengalami kesulitan bersaing karena belum ada kesepakatan tentang tarif khusus dalam kerangka CEPA. Kami sangat berharap ada kemajuan dalam perundingan ini,” ujar Francois.
IEU CEPA belum juga mencapai kesepakatan final setelah lebih dari delapan tahun dalam proses negosiasi. Dia berharap perjanjian itu dapat rampung pada tahun mendatang. “Kami berharap perjanjian ini bisa segera selesai dan tertandatangani di bawah pemerintahan saat ini,” kata dia.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/BKPM menyatakan komitmennya untuk meningkatkan daya tarik investasi, salah satunya dengan mendorong percepatan finalisasi IEU CEPA.
Langkah itu dapat memberikan dampak positif pada iklim investasi dan meningkatkan daya saing perusahaan lokal di pasar internasional.
“Birokrasi yang lebih sederhana dan penandatanganan IEU CEPA akan membuat aliran investasi Eropa ke Indonesia meningkat signifikan,” kata dia.