• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 26/09/2025 01:41
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Starling, Tren Jajakan Kopi Pakai Motor Antik

Ihwana HaulanbyIhwana Haulan
24/11/23 - 21:27
in Ekonomi dan Bisnis
A A

Bandar Lampung (Lampost.co) — Starbucks Keliling (Starling) menjadi istilah yang kekinian untuk kalangan anak muda. Starling itu menjajakan kopi yang tanpa memiliki kedai atau warung. Namun, kopi itu bisa dinikmati dari motor antik yang berkeliling.

Tren starling itu salah satu satunya digiatkan Andreansyah setiap hari sekitar pukul 19.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB. Berbekal motor vespa warna hijau, pria berumur 23 tahun itu berangkat menjajakan kopi keliling.

Usaha starling itu, dia namai Street Veskop yang menjajakan kopinya di depan Central Plaza, Jalan Kartini, Bandar Lampung.

“Street itu jalan, kalau Veskop itu vespa kopi. Kalau disambung itu vespa kopi jalanan,” ujar Andre.

Dia menceritakan ide untuk memulai usaha starling tercetus pada awal 2023 lalu. saat itu banyak melihat konten-konten di media sosial yang merekomendasikan usaha Starling.

“Saya juga pernah kerja di kafe dan kebetulan punya vespa. Jadi saya beranikan diri untuk coba usaha ini,” katanya.

Usahanya itu awalnya bermodal Rp2 juta dari hasil kerjanya selama di kafe. Dia pun menjual beberapa jenis kopi, seperti robusta dan arabika. Selain itu, ada pula minuman dingin, kopi sachet, dan makanan ringan dengan kisaran harga Rp5 ribu hingga Rp15 ribu. “Modal itu untuk beli alat-alat racik kopi,” ujarnya.

Usahanya itu ternyata menghasilkan keuntungan kotor antara Rp300-Rp400 ribu dalam semalam. Namun, jika sedang sepi pembeli hanya bisa mengantongi sekitar Rp100 ribu saja.

“Tapi kalau malam minggu, Alhamdulillah bisa sampai Rp500 ribu semalam,” kata dia.

Dia mengaku menggeluti usaha starling untuk menyalurkan hobi. Sebab, sangat tertarik pada dunia kopi dan menyukai kopi. “Memang kebanyakan penikmatnya anak-anak muda, jadi berasa punya banyak teman,” kata dia.

Dia menilai usaha tersebut mampu membuat UMKM di Lampung menjadi terangkat. Bahkan, sejak memulai usaha itu banyak dari kenalannya juga tertarik untuk melakukan usaha yang sama.

“Untuk anak muda kayak saya yaa sudah lumayan banget. Enggak harus kepikiran untuk jadi PNS atau bekerja di perusahaan,” katanya.

Penikmat kopi starling, Andika Saputra, mengaku menikmati kopi di pinggir jalan memberikannya kesan tersendiri. Dia pun menyempatkan untuk berkumpul bersama teman-temannya menikmati kopi starling tiga hari seminggu.

“Enak bawaannya tenang, minum kopi sambil melihat suasana malam kota bikin punya kesan tersendiri,” ujar pria 24 tahun tersebut.

Andika menyebut usaha starling salah satu pilihan yang bisa menjadi penggerak ekonomi dan UMKM masyarakat. Sebab, tidak banyak anak muda yang terpikir untuk memulai berwirausaha.

“Bisa buka lapangan pekerjaan juga kalau ramai sehingga menjadu penggerak ekonomi,” kata dia.

Effran Kurniawan

ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Ilustrasi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dok/Antara

Repatriasi Valas Berisiko Timbulkan Bubble Asset

byEffranand1 others
26/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan untuk menarik simpanan valuta asing (valas) milik warga negara Indonesia (WNI) di...

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dok/Antara

Ekonom Sarankan Insentif Repatriasi Valas Dialihkan ke SBN

byEffranand1 others
26/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kebijakan repatriasi valuta asing (valas) perlu dukungan insentif yang tepat agar dana dari luar negeri bisa...

Masyarakat Keluhkan Mahalnya Harga Beras dan Dugaan Beras Oplosan

Masyarakat Keluhkan Mahalnya Harga Beras dan Dugaan Beras Oplosan

byRicky Marlyand1 others
26/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Sejumlah masyarakat di Kota Bandar Lampung menyampaikan keluhan terkait tingginya harga beras yang belakangan semakin memberatkan...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.