Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPTPH) Provinsi Lampung mengeklaim tidak ada masalah terkait stok gula pasir di Lampung. Hal ini terkait dengan masa penerapan kebijakan relaksasi harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi DKPTPH Lampung, Ely Nuratni Sari menyebut prognosa neraca gula atau proyeksi ketersediaan gula pasir di Lampung dalam kondisi aman hingga Mei.
“Mengenai ketersediaan gula pasir di Lampung, diproyeksikan kita mengalami surplus sejak Maret lalu, April hingga Mei 2024 ini,” ujarnya, Minggu, 28 April 2024.
Baca Juga:
Relaksasi Harga Gula Berikan Kepastian ke Semua Pihak
Ely merincikan prognosa neraca ketersediaan komoditas gula pasir di Lampung pada April 2024 sebanyak 11.567 ton dengan prediksi kebutuhan masyarakat sejumlah 8.674 ton. Sehingga komoditas ini mengalami surplus sebanyak 2.893 ton.
Kemudian pada Mei 2024 mendatang, prediksi ketersediaan gula pasir sejumlah 11.848 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung sebanyak 8.523 ton. Kondisi ini menunjukkan surplus komoditas sebanyak 3.325 ton.
“Bulan April ini surplus 2.893 ton dan Mei nanti ada neraca 3.325 ton surplus,” kata dia.
Stabilitas Pasokan
Pemberlakuan kebijakan Bapanas untuk merelaksasi harga acuan pemerintah (HAP) atau harga gula pasir di tingkat konsumen dari sebelumnya Rp16.000 per kg menjadi Rp17.500 per kg untuk menjaga stabilitas pasokan serta harga gula dalam negeri.
Pasalnya komoditas gula pasir memang memiliki harga yang cukup tinggi secara global. Kebijakan relaksasi HAP yang sudah mulai sejak 5 April 2024 lalu akan tetap berlanjut hingga 31 Mei 2024 mendatang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, luas areal tanaman perkebunan tebu yang merupakan bahan baku dari komoditas gula pasir di Lampung mencapai 31.389 hektare pada 2023.
“Lampung Tengah seluas 9.988 hektare, Lampung Utara 3.507 hektare, Way Kanan 17.532 hektare, dan Tulangbawang Barat 362 hektare,” ungkap Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis.
Sementara produksi tebu Lampung pada 2023 sejumlah 197.823 ton yang terinci atas Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 65.711 ton, Lampung Utara 15.411 ton, Way Kanan 144.903 ton, dan Tulangbawang Barat 1.798 ton.