Kalianda (Lampost.co)–Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lampung Selatan mengatakan stok atau persediaan pangan di wilayahnya masih aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sekretaris DKP Lampung Selatan, Zulvina Ratnasari mengatakan bahwa laporan pada Agustus minggu ke-4 menunjukan bahwa persediaan pangan lebih besar dibanding kebutuhan masyarakat.
Untuk komoditas beras masih tersedia 3.385, 32 ton dengan jumlah kebutuhan 1.643, 67 ton, jagung 10.546 ton dengan kebutuhan 31, 52 ton, bawang merah 66,18 ton dengan kebutuhan 60,16 ton, bawang putih 50,11 ton dengan kebutuhan 45, 56 ton.
Kemudian, ketersediaan cabai merah ada 61,11 ton, cabai rawit 58,99 ton, daging sapi 23,15 ton, daging ayam 314, 57 ton, telur ayam 435, 56 ton, gula putih 130,88 ton, minyak goreng 277,20 ton, kedelai ada 386,09 ton.
“Jika, melihat laporan perkembangan komoditas pangan rata-rata ketersediaan lebih besar dari kebutuhan. Artinya, stok mencukupi dari konsumsi masyarakat Lamsel,” ujar Zulvina kepada Lampost.co saat dikonfirmasi pada Selasa, 29 Aguatus 2023.
Menurut Zulvina, berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 16 tahun 2022, setiap daerah diwajibkan untuk melaporkan Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi setiap bulan.
“Saat ini bukan hanya dianalisis berdasarkan aspek ketersediaan, keterjangakauan dan kemanfaatan. Tapi juga dari iklim dan resiko bencana,” katanya.
Mengenai laporan iklim dan resiko bencana serta dampak El Nino, DKP Lampung Selatan bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofika (BMKG). Kerjasama itu untuk memantau bagaimana kondisi cuaca mempengaruhi stok pangan yang ada.
“Ya, karena iklim bisa berdampak pada perubahan pola tanam, penurunan produksi akibat kurangnya ketersediaan air maupun ledakan hama dan penyakit,” ujar Zulvina.
Putri Purnama