Gunungsugih (Lampost.co): Pemadaman listrik yang terjadi sejak, Selasa, 4 Juni 2024, sekitar pukul 11.00 WIB, turut dikeluhkan para peternak ayam potong di Kabupaten Lampung Tengah.
Tri, salah satu peternak di Kampung Poncowati, Kecamatan Terbanggi Besar mengatakan selama listrik mati, ia terpaksa mengeluarkan tambahan biaya operasional. Biaya itu untuk menghidupkan genset sebagai sumber listrik cadangan saat terjadi pemadaman dari PLN.
Baca juga: Terdampak Pemadaman Listrik, Mahasiswa Rela Lesehan Gantian Ngecas Demi Tugas Kuliah
“Dari kemarin siang hingga hari ini. Sebanyak 60 liter pertalite saya beli untuk menghidupkan genset. Supaya ayam di kandang tetap bertahan hidup saat mati listrik,” kata Tri, kepada Lampost.co, Rabu, 5 Juni 2024.
Dia mengaku sudah merogoh kocek dari kantong saku sebesar Rp720 ribu untuk membeli bahan bakar agar mesin gensetnya tetap hidup. Hal itu demi kelangsungan hidup 10.000 ayam potong yang telah dia pelihara.
Selain mengeluarkan biaya tambahan operasional, ia juga merasa was-was ayam ternak mengalami kematian. Sebab, menurutnya arus listrik dari genset tidak stabil. Begitu juga dengan suhu di dalam kadang ayam juga menjadi tidak stabil.
“Saya takutkan listrik dari PLN tak kunjung hidup. Terjadi masalah semisal genset rusak sudah pasti ribuan ternak ayam akan mati,” ujarnya.
Ia berharap ada jaminan dan ganti rugi dari pihak PLN apabila terjadi pemadaman listri. Sebab dampaknya sangat merugikan pihak peternak.
Perajin Kue Merugi
Sementara Heni perajin kue dan roti di Bandarjaya Timur merasa dirugikan dengan adanya pemadaman aliran listrik. Sejumlah pesanan kue dari konsumen tidak bisa ia layani dengan baik akibat signal jaringan internet yang tidak tersedia.
“Selaku pelaku UMKM merasa rugi dengan matinya listrik yang terjadi. Omzet menurun orderan konsumen juga tidak ter-cover. Selain itu terdapat biaya tambahan buat beli BBM untuk genset,” keluhnya.
Dia menjelaskan kulkas, alat panggang kue, dan peralatan lainnya tidak mampu beroperasional secara normal dengan mesin genset. Sebab menurutnya aliran listrik tidak stabil dan justru merusak piranti elektronik.
“Genset yang kami gunakan harus menggunakan bahan bakar pertamax, agar lebih stabil dan peralatan masak tidak rusak. Jadi biaya tambahan operasional tambah besar saat mati listrik,” tutupnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.