Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemandangan tak biasa terjadi di lingkungan Universitas Lampung (Unila), Rabu siang, 5 Juni 2024. Sekumpulan mahasiswa rela duduk lesehan dan bergantian mengisi daya baterai handphone dan laptop mereka yang sudah terlanjur habis.
Hal itu lantaran pemadamam listrik yang terjadi di hampir seluruh wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sejak Selasa siang kemarin.
Akibatnya banyak pihak yang merasa terdampak akibat pemadaman listrik ini, termasuk kalangan mahasiswa. Mereka terpaksa harus mencari sumber listrik dari genset oleh tim teknisi Unila.
Baca Juga:
Ratusan Warga Cas Ponsel hingga Kerja di Masjid Dampak Listrik Lampung Padam Lebih dari 24 Jam
Saking banyaknya mahasiswa yang juga ingin mengisi daya, tak sedikit dari mereka yang membawa sendiri terminal untuk mengisi baterai handphone dan laptop. Hal itu mereka lakukan demi mengejar deadline tugas dari dosen.
Mahasiswi Fakultas Pertanian, Mida Fitria mengaku cukup merasa keteteran akibat pemadaman listrik ini. Padahal dalam waktu yang bersamaan ia dan temen-temannya harus mengerjakan tugas-tugas dari dosen.
“Untung ada beberapa dosen yang akhirnya kasih tolerasi jadi bisa diundur,” ujar mahasiswi semester dua tersebut.
Kenyamanan
Selain menyebabkan terhambatnya pembelajaran, pemadaman listrik ini juga menurutnya berpengaruh terhadap kenyamanan saat belajar di kelas.
Tak adanya aliran listrik membuat kipas angin dan AC menjadi tidak berfungsi. Akibatnya suhu ruangan menjadi panas dan suasana belajar menjadi kurang kondusif.
“Jadi tadi ada beberapa mata kuliah yang ruangannya dipindah ke ruangan yang lebih dingin, karena ada genset,” katanya.
Keluhan serupa juga mahasiswa lain rasakan. Seperti mahasiswi Jurusan Teknik Pertanian, Rara Maharani. Mahasiswi semester 6 itu menyebut akibat pemadaman listrik seluruh informasi terkait perkuliahan tidak dapat ia akses lantaran sinyal jaringan mengalami gangguan.
“Jaringan sinyal juga enggak ada, jadi enggak ada informasi masuk, terus dapet kabar dosennya tiba-tiba ngeliburin kuliah karena ruangannya gelap dan hujan juga kemarin,” keluhnya.
Ia berharap pemadaman listrik bisa segera berakhir. Sebab banyak pihak yang merasa dirugikan atas kejadian ini.
“Harapannya PLN lebih cepet menangani dan punya solusi alternatif lain apakah akan ada garansi atau ganti rugi karena enggak cuma mahasiswa yang terdampak. Tapi UMKM lain juga terdampak,” kata dia.