Jakarta (Lampost.co)— PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil besar, memiliki utang sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp25,1 triliun (dengan kurs Rp15.735 per dolar AS).
Berdasarkan laporan keuangan hingga Juni 2024. Utang ini mayoritas berasal dari pinjaman bank dan obligasi. Dari total utang tersebut, US$618,9 juta atau sekitar Rp9,7 triliun merupakan utang dari 28 bank.
Termasuk Bank Central Asia (BCA), State Bank of India cabang Singapura, Citibank Indonesia, dan Bank Muamalat.
Baca juga: Kemenperin Pertimbangkan Beri Dana Talangan untuk Selamatkan Sritex
Selain itu, Sritex juga memiliki utang dengan berbagai bank lain, seperti Bank CIMB Niaga, Maybank Indonesia. Juga Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, Standard Chartered, Bank Permata, China Construction Bank Indonesia, Bank DKI, dan Bank Emirates NBD.
Dari total utang, US$131,42 juta merupakan utang jangka pendek, sementara US$1,47 miliar adalah utang jangka panjang. Nilai utang tersebut melebihi total aset perusahaan, yang hanya sebesar US$653,51 juta atau sekitar Rp10,12 triliun.
Kemudian, pada Senin, 28 Oktober 2024, Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama Sritex, bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Hal ini untuk membahas status pailit perusahaan tersebut.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas strategi jangka panjang untuk menyelamatkan perusahaan, dengan fokus pada keberlanjutan yang bisa berdampak langsung bagi masyarakat. Iwan menegaskan bahwa meskipun perusahaan telah dinyatakan pailit, Sritex masih beroperasi secara normal.
“Jadi, kami telah membuat strategi besar. Intinya bagaimana supaya semuanya lebih sustain. Jangan kita membuat plan itu tanggung-tanggung, tapi bisa masyarakat rasakan langsung,” ucap Iwan.
Iwan juga memastikan, mestipun sudah di nyatakan pailit, hingga saat ini perusahaan Sritex masih tetap beroperasi secara normal.
Berikut daftar bank yang utangi Sritex
1. PT Bank Central Asia Tbk US$82 juta
2. State Bank of India, Singapore Branch US$43 juta
3. PT Bank QNB Indonesia Tbk US$37 juta
4. Citibank N.A., Indonesia US$36 juta
5. PT Bank Mizuho Indonesia US$34 juta
6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk US$33 juta
7. PT Bank Muamalat Indonesia US$25 juta
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk US$25 juta
9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk US$25 juta
10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah US$24 juta
11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$24 juta
12. MUFG Bank Ltd US$24 juta
13. Bank of China (Hong Kong) Limited US$22 juta
14. PT Bank KEB Hana Indonesia US$22 juta
15. Taipei Fubon Commercial Bank Co, Ltd US$20 juta
16. Woori Bank Singapore Branch US$20 juta
17. Standard Chartered Bank US$20 juta
18. PT Bank DBS Indonesia US$ 18 juta
19. PT Bank Permata Tbk US$17 juta
20. PT Bank China Construction Indonesia Tbk US$15 juta
21. PT Bank DKI US$9,1 juta
22. Bank Emirates NBD US$9 juta
23. ICICI Bank Ltd Singapore Branch US$7 juta
24. PT Bank CTBC Indonesia US$7 juta
25. Deutsche Bank AG US$6,9 juta
26. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk US$5 juta
27. PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$4,5 juta
28. PT Bank SBI Indonesia US$4,4 juta.