• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 26/09/2025 03:49
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Tingkatkan Produksi Kopi, Pemkab Kepahiang Tiru Cara Tanam Kopi Petani Lampung Barat

Adi SunaryoEliyahbyAdi SunaryoandEliyah
26/06/24 - 17:39
in Ekonomi dan Bisnis, Lampung, Lampung Barat
A A
Pemerintah Kabupaten Kepahiang melakukan studi tiru tanaman kopi Lampung Barat dengan sistem pagar. Lampost.co/Eliyah

Pemerintah Kabupaten Kepahiang melakukan studi tiru tanaman kopi Lampung Barat dengan sistem pagar. Lampost.co/Eliyah

Liwa (Lampost.co): Ingin meningkatkan produksi kopi, Pemerintah Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pertanian setempat melakukan studi tiru tanaman kopi Lampung Barat. Hal itu untuk melihat dan mempelajari langsung tentang pengembangan tanaman kopi dengan sistem pagar atau sistem Brazil dari petani di Lampung Barat.

Kabid Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat, Sumarlin mengatakan, rombongan studi tiru dari Dinas Pertanian Kepahiang itu datang ke Lampung Barat pada Selasa, 25 Juni 2024. Tim datang untuk melihat dan belajar langsung ke petani terkait sistem tanam pagar kopi.

Baca juga: Penanganan Ruas Jalan Provinsi Anggarannya Rp475,4 Miliar

“Kedatangan mereka itu merupakan yang kedua kalinya dalam rangka peningkatan produksi kopi di Kabupaten Kapahiang, Bengkulu,” kata dia, Rabu, 26 Juni 2024.

Studi tiru yang Pemkab Kepahiang lakukan ini melalui tim dari dinas terkait itu adalah untuk upaya meningkatkan produksi kopi petani. Di mana wilayah tersebut juga merupakan daerah penghasil kopi dengan kondisi alam dan udaranya juga mirip dengan Lampung Barat.

Adapun Kabid Perkebunan Karo Fauzan dan Kabid Tanaman Pangan Exe Isvan Vander langsung datang memimpin tim dari Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang.

“Dalam studi tiru itu, mereka mengunjungi lahan tanaman kopi robusta milik petani dengan sistem pagar. Kemudian mereka juga mengunjungi lahan perkebunan kopi Arabika milik petani di Sekincau,” jelasnya.

Pelajari Replanting

Menurutnya, studi tiru dari tim Pemkab Kepahiang itu adalah untuk mempelajari kegiatan replanting tanaman kopi sistem pagar di lokasi perkebunan kopi robusta milik Ahmad Supriyono.

“Selain ke lokasi petani itu, rombongan tersebut juga mengunjungi demplot tanaman kopi robusta sistem pagar. Yaitu di kebun benih milik Dinas Perkebunan Provinsi Lampung berlokasi di Pekon Hanakau,” lanjutnya.

Dalam kegiatanya itu, rombongan tersebut berdialog langsung dengan petani Ahmad Supriyono selaku petani setempat. Ahmad Supriyono telah berpengalaman mengembangkan tanaman kopi robusta dengan sistem pagar.

Sumarlin menambahkan, tanam kopi sistem pagar telah dilakukan oleh Supriono sejak 2019. Kemudian sudah banyak petani yang meniru, yang akhirnya hasilnya memang diklaim lebih menguntungkan. Di mana pengembangan tanaman kopi dengan sistem pagar itu terbukti telah mampu meningkatkan produksi. Yaitu dengan rata-rata 1/4 hektare menghasilkan 1 ton. Artinya dalam 1 hektare dapat menghasilkan 4 ton per hektare/ tahunnya.

Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

Tags: Kopi LampungKopi Lampung BaratPerkebunanPERTANIAN
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Ilustrasi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dok/Antara

Repatriasi Valas Berisiko Timbulkan Bubble Asset

byEffranand1 others
26/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan untuk menarik simpanan valuta asing (valas) milik warga negara Indonesia (WNI) di...

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dok/Antara

Ekonom Sarankan Insentif Repatriasi Valas Dialihkan ke SBN

byEffranand1 others
26/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kebijakan repatriasi valuta asing (valas) perlu dukungan insentif yang tepat agar dana dari luar negeri bisa...

Masyarakat Keluhkan Mahalnya Harga Beras dan Dugaan Beras Oplosan

Masyarakat Keluhkan Mahalnya Harga Beras dan Dugaan Beras Oplosan

byRicky Marlyand1 others
26/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Sejumlah masyarakat di Kota Bandar Lampung menyampaikan keluhan terkait tingginya harga beras yang belakangan semakin memberatkan...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.