Bandar Lampung (Lampost.co) — Pengamat Ekonomi Unila, Asrian Hendi Caya menilai menjamurnya pelaku UMKM bisa terlihat dari banyaknya masyarakat yang membeli.
“Di Lampung memang daya beli masyarakat, khususnya untuk membeli jajanan kecil atau cemilan itu cukup tinggi. Hal tersebut dilihat dari pedagang yang berjualan sangat banyak, yang membeli tetap ramai,” katanya, Jumat, 11 Oktober 2024.
Hal lain juga, tambah dia, terlihat dari banyaknya festival UMKM yang menghadirkan ratusan stan makanan UMKM yang ramai masyarakat kunjungi. Tidak hanya dari Bandar Lampung saja, tapi daerah lain seperti Pringsewu, Lampung Selatan, dan Pesawaran rela datang untuk membeli cemilan kekinian.
Baca Juga:
Jajakan Minuman Segar Pinggir Jalan, Bukan Cuan Asalan
“Hal itu berarti menunjukkan tren masyarakat Lampung ini sangat gemar berbelanja makanan ringan. Mungkin karena penasaran atau juga ikut-ikutan dengan yang lain. Tapi kalau makanannya enak, wajar akan selalu di beli,” katanya.
Fenomena bisnis pinggir jalan memang saat ini menjadi pilihan masyarakat yang mau memulai usaha. Bukan tanpa sebab, modal yang kecil dan tak perlu kesulitan mengumpulkan modal lapak hingga meja dan kursi, cukup jadi alasan.
“Kalau kelas kafe kan butuh meja, kursi, alat makan minum hingga lahan bangunan. Kalau dagang di pinggiran cukup lapak kecil. Memang minusnya tidak bisa makan di tempat,” katanya.