Gunungsugih (Lampost.co) — Harga beras di Lampung Tengah saat ini menembus Rp19 ribu. Kenaikan harga sembako lainnya terus terjadi dalam tiga pekan terakhir sehingga membuat pedagang dan pembeli mengeluh.
Pantauan Lampost.co di Pasar Bandar Jaya, kenaikan harga terjadi pada beras, gula pasir, dan minyak goreng.
Seorang pedagang, Sumargo, mengatakan harga beras kualitas premium mencapai Rp18 ribu-Rp19 ribu per kg. Sedangkan kualitas medium Rp16.500 per kg dan beras curah Rp16 ribu.
Kenaikan harga itu membuat pelanggan mengeluh karena pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari kian membengkak. Sedangkan uang belanja pas untuk makan keluarga.
“Kenaikan harga beras membuat masyarakat menjerit, omset pedagang turun drastis. Apalagi, situasi saat ini serba sulit dan paceklik,” kata Sumargo, kepada lampost.co, di Pasar Bandarjaya, Jumat, 16 Februari 2024.
Ia mengaku dalam tiga minggu terakhir pelanggan yang membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya selalu komplain. Sebab, semua jenis beras harganya terus melonjak sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per kg.
“Kebutuhan pokok lainnya juga naik, seperti gula pasir dan minyak goreng sampai jenis bumbu dapur,” kata dia.
Menurutnya, gula pasir dua pekan lalu masih Rp17-18 ribu dan kini menjadi Rp19-20 ribu per kg. “Kami tidak ada pilihan karena dari distributor harganya mahal dan dari pada kosong di toko meski pelanggan komplain,” ujarnya.
Sementara minyak goreng subsidi dan non subsidi dari Rp14 ribu naik menjadi Rp15.500 hingga Rp16.000 per liter. Sementara minyak goreng bermerek harganya lebih mahal dari produk subsidi tersebut.
Fina, ibu rumah tangga asal Yukumjaya, mengaku sangat keberatan dengan harga kebutuhan pokok saat ini. “Uang belanja Rp100 ribu untuk beras, bumbu dapur dan minyak goreng. Sementara lauk pauk sulit menyiasatinya,” kata dia.
Effran