Bandar Lampung (Lampost.co) — Memasuki bulan suci Ramadan 1446 hijriah, mejadi berkah tersendiri bagi para pedagang makanan, termasuk pedagang takjil. Tetunya panganan mereka ini bakal diburu, dan omsetnya naik berkali lipat.
Ratih Pratiwi (36), warga Telukbetung Timur mengatakan memasuki bulan suci Ramadan, omsetnya bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat.
Ratih yang sehari-harinya berjuala pop ice dan minuman dingin, menambahkan aneka kudapan sebagai jualannya, ketika memasuki bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Ini 5 Jenis Makanan Kaya Nutrisi yang Baik Dikonsumsi saat Puasa
“Jadi kalau puasa saya juga jualan takjil seperti pisang ijo, dadar gulung, dan gorengan. Jualan di pinggir jalan raya ini jadi ramai, kalau enggak bulan puasa, di rumah aja,” ujarnya.
Menurutnya, kudapan manis memang digemari saat bulan puasa, sehingga, ia mendapatkan untung yang cukup banyak. Namun, Ratih juga menyiasati jualannya. Karena, tingginya penjualan tidak terjadi full selama 30 hari.
“Jadi seminggu pertama rame banget, semingu ke dua ama ketiga mulai berkurang tapi enggak drastis. Di minggu terakhir, baru banyak lagi, bisa dapet Rp300 ribu sampai Rp 400 ribu,” katanya.
Ia berharap daya beli masyarakat tetap tinggi di bulan suci Ramadan, meski gonjang-ganjing efisiensi di pemerintah pusat terjadi.
Budiarti (41), Warga Tanjungkarang Pusat, berjualan makanan besar ketika memasuki bulan suci Ramadan. Dirinya memang sehar-harinya tidak berjualan makanan, namun memasuki puasa, ia berjualan makanan besar, seperti nasi, lauk pauk, ayam, ikan, telur, begitu juga sayuran.
“Kalau saya ini jualan makanan buat buka, nasi sayur, lauk, dan emang kebetulan bisa masak, jadi cari tambahan uang, terutama rezeki bulan puasa,” katanya. Ia mengaku saat Ramadan mendapat keuntungan Rp200 ribu sampai Rp300 ribu secara bersih. “Kalau enggak sama modal bisa 500 ribuan dapetnya, tapi kalau lagi ramai,” katanya.








