Dua Putra Daerah Duduki Pucuk Pimpinan PTBA

ATIKA OKTARIA DUA putra daerah asal Lampung menduduki jajaran pimpinan tertinggi PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Keduanya adalah E. Piterdono yang menjabat sebagai komisaris dan Hadis Surya Palapa menjadi Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto. Sementara Piterdono bersama Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif menggantikan komisaris sebelumnya, yaitu Robert Heri, Taufik Madjid, dan Soenggoel Pardamean Sitorus. Hal tersebut menjadi keputusan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan tahun buku 2019, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (10/6). Selain itu para pemegang saham juga menetapkan Andi Pahril Pawi sebagai komisaris independen menggantikan Heru Setyobudi Suprayogo. "Perseroan juga menerapkan penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market . Direktur Operasi dan Produksi PTBA, Hadis Surya Palapa menjelaskan dalam rapat tersebut turut menyetujui berbagai laporan dan penetapan, serta susunan pengurus perseroan. Pemegang saham juga memutuskan untuk membagikan dividen Rp3,65 triliun. “Jumlah tunai tersebut merupakan 90% dari total laba bersih perusahaan anggota holding industri pertambangan BUMN MIND ID tersebut pada 2019 sebesar Rp4,1 triliun,” kata Hadis, Rabu (10/6). Menurutnya di tengah tren melemahnya harga batu bara, perusahaan mampu mencatatkan laba atas kinerja tahun sebesar Rp4,1 triliun dengan EBITDA Rp6,4 triliun. Dengan mencatatkan kenaikan pendapatan 3% dari Rp21,2 triliun menjadi Rp21,8 triliun dari tahun sebelumnya. Pendapatan ini terdiri atas pendapatan penjualan domestik (57%), ekspor (41%), dan aktivitas lainnya (2%), seperti penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, serta jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa. "Pencapaian laba itu didukung kinerja operasional perusahaan yang meningkat. Dengan produksi batu bara perseroan naik 10,2% menjadi 29,1 juta ton. Kapasitas angkutan pun meningkat 7% menjadi 24,2 juta ton dari tahun 2018," Dia melanjutkan kenaikan produksi dan angkutan batu bara itu mendorong pertumbuhan penjualan batu bara 13% menjadi 27,8 juta ton. Volume itu dipicu dari adanya ekspansi ke pasar-pasar potensial, seperti Jepang, Hong Kong, Vietnam, Taiwan, dan Filipina. Selain itu keberhasilan dalam menambah pasar-pasar potensial baru, seperti Australia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja. "Tidak hanya mendorong penjualan ekspor ke negara-negara Asia, Perseroan juga menerapkan penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market ," ujarnya. Di tahun tersebut, BUMN itu juga meraih sejumlah penghargaan bergengsi, di antaranya Best Overall BUMN kategori Big Corporate dalam ajang Anugerah BUMN 2019, dan juara III Annual Report Award 2019 kategori Private Listed Non Keuangan. Lalu, juara I Perusahaan Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Terbaik BUMN dalam ajang Indonesia Mining Associan Award, Indonesia Most Trusted Companies dalam Good Corporate Governance Award 2019, serta juara I Bidang Kepatuhan PNBP Mineral dan Batu Bara kategori Wajib Bayar dengan Kontribusi PNBP Terbesar BUMN dalam Penghargaan Subroto 2019. Produksi 30,3 Juta Ton Pada 2020, Perseroan merencanakan produksi batu bara 30,3 juta ton atau naik 4% dari realisasi 2019 sebesar 29,1 juta ton. Lalu, target angkutan meningkat 13% dari 24,2 juta ton menjadi 27,5 juta ton. Adapun untuk volume penjualan batu bara, PTBA menargetkan dapat naik menjadi 29,9 juta ton yang terdiri dari penjualan domestik 21,6 juta ton dan ekspor 8,3 juta ton. "Sebagai upaya pengembangan usaha hilirisasi/pengolahan batu bara, PTBA bersama dengan mitra strategis menandatangani dokumen-dokumen perjanjian kerja sama pada 2019 yang mulai 2020 dilanjutkan ke tahap rancangan engineering lebih detail," kata dia. Hal itu untuk persiapan pembangunan pabrik Coal To Chemicals setelah seluruh persyaratan prakonstruksi dipenuhi. Pabrik juga ditargetkan mulai berproduksi komersial pada 2025 dengan konsumsi batu bara sekitar 6 juta ton per tahun selama minimal 20 tahun. Untuk mendukung optimasi pengangkutan batu bara, pihaknya juga bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia dan di awal 2020 menyelesaikan pengembangan proyek angkutan jalur KA Tanjungenim—Kertapati berkapasitas 5 juta ton per tahun. "Lalu pengembangan fasilitas Dermaga Kertapati. Sementara untuk proyek angkutan jalur kereta api arah Tanjungenim—Tarahan menjadi 25 juta ton per tahun pada akhir 2020," ujarnya. (K3) atika@lampungpost.co.id

Dua Putra Daerah Duduki Pucuk Pimpinan PTBA

PTBA memutuskan untuk membagikan 90% laba bersihnya sebesar Rp3,65 triliun sebagai deviden.

Pembobolan 9 Rumah Belum Ada yang Terungkap

Serahkan Kendaraan Umum

effran

Serahkan Kendaraan Umum

Jalan Pintas Sebarangi Sungai

Epaper Edisi Kamis 11 Juni 2020

Kades Jangan Bermain soal Penyaluran BLT-DD

Warga Minta Beras Tidak Layak Diganti

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 17 November 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 18 November 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 15 November 2025

#Hands4Diabetes 2025: Gerakan Nasional Tropicana Slim untuk Hidup Sehat dan Produktif

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi