ELIYAH
SUBANGI (69), warga Rawa Utara, Mesuji, ditemukan tewas dalam kondisi terkubur di areal perkebunan kopi miliknya, di Pekon Tugumulya, Kecamatan Kebuntebu, Lampung Barat, Minggu (6/9), sekitar pukul 16.00. Korban dibunuh oleh Sukip (61) yang menggarap kebun tersebut. Kemudian mayatnya dikubur sekitar 30 meter dari gubuk.
Kasat Reskrim Polres Lampung Barat AKP Made Silpa mengatakan korban tewas karena dibunuh oleh Sukip. Keduanya sempat cekcok di gubuk kebun tersebut. Perkelahian berujung maut itu disebabkan pelaku tidak terima saat korban mengatakan akan menjual kebun itu.
Terungkapnya pembunuhan tersebut berawal saat petugas Polsek Sumberjaya mendapat laporan dari anak korban, Minggu (6/9). Anak korban melapor Subangi pergi menemui Sukip, penggarap kebun itu, sejak 19 Agustus.
Petugas melakukan penyelidikan dan diketahui korban dibunuh oleh pelaku sejak 1 September.
Anak korban mengatakan ia sudah menghubungi Sukip dan dikatakan bahwa Subangi sudah pulang. Namun, setelah dicari tidak juga ditemukan. “Petugas melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa korban dibunuh oleh pelaku sejak 1 September,” kata Made, Senin (7/9).
Saat ini pelaku sudah ditahan di Polsek Sumberjaya. Sementara jenazah korban sudah dibawa pulang ke Mesuji.
“Berdasar pengakuan tersangka, peristiwa itu bermula saat pelaku dan korban cekcok mulut di dalam gubuknya. Cekcok mulut hingga perkelahian itu karena pelaku tidak terima ketika korban mengatakan hendak menjual kebun yang sudah diurusnya hingga lima tahun itu,” kata dia.
Tidak Mampu Membeli
Menurut Made, pelaku merasa kecewa karena kondisi kebun waktu diserahkan kepadanya tidak terurus. Namun, setelah bagus tiba-tiba korban hendak menjualnya.
“Sementara pelaku sendiri tidak mampu untuk membelinya karena tidak ada uang sehingga korban hendak menawarkan ke orang lain,” ujar dia.
Saat cekcok itulah, korban emosi dan memukul pelaku, tetapi pelaku langsung membalas. Pelaku memukul korban menggunakan linggis sebanyak empat kali yang mengenai kepala dan dada. Korban langsung tersungkur dan tewas.
“Menyadari korban sudah meninggal dunia, pelaku lalu menguburnya sekitar 30 meter dari gubuknya,” kata dia. (D3) eli@lampungpost.co.id






