RICKY MARLY
PERDANA Menteri Inggris, Boris Johnson, akan mengevaluasi rencana kehadiran penonton pada kegiatan olahraga di stadion, termasuk Liga Primer Inggris pada 1 Oktober nanti. Awalnya, Johnson setuju Liga Premier ditonton langsung oleh suporter, maksimal seperempat dari kapasitas stadion. Namun, kebijakan itu kemungkinan bakal diralat akibat kasus pandemi yang meningkat di Inggris.
Johnson melakukan evaluasi dari masa percobaan selama September 2020 yang membatasi jumlah penonton 1.000 orang dengan protokol jaga jarak. “Kami harus merevisi rencana mengatur jumlah penonton yang lebih besar pada bulan ini dan meninjau niat mengembalikan penonton ke stadion mulai 1 Oktober,” kata dia.
“Namun, bukan berarti kami membatalkan rencana itu. Kami hanya akan meninjau dan mempersingkatnya,” ujarnya.
Sekretaris Negara untuk Digital, Budaya, Media, dan Olahraga, Oliver Dowden, mengunggah pernyataan di Twitter setelah konferensi pers Perdana Menteri, menyatakan bahwa pemerintah terus merencanakan yang terbaik ihwal rencana kehadiran suporter. “Kami sedang meninjaunya lebih lanjut yang diusulkan (penonton hadir) mulai 1 Oktober, tidak ada perubahan yang diumumkan hari ini, dan kami terus merencanakan yang terbaik,” tulisnya.
Kepala Eksekutif Liga Primer Inggris, Richard Masters, mengatakan Liga Premier siap bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan kembalinya penggemar dengan aman ke stadion. Klub liga primer kehilangan 700 juta poundsterling selama penangguhan pertandingan karena virus corona dan tidak ada penonton di pertandingan.
“Kami siap, bersedia, dan mampu. Dengan menggunakan pedoman saat ini, kami ingin bekerja sepanjang waktu karena penonton adalah bagian utama yang hilang dari hal ini (pertandingan),” kata dia.
“Tidak adanya penonton di stadion memiliki dampak finansial yang serius, tidak hanya di Liga Primer, tetapi di seluruh sepak bola,” ujarnya. (SKYSPORTS/MI/R4)
rickymarly@lampungpost.co.id