SETIAP 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Nuansa Hari Pahlawan ini tidak bisa lepas dari Provinsi Lampung yang juga memiliki tokoh pahlawan nasional seperti Raden Inten II.
Peringatan Hari Pahlawan mengingatkan perjuangan rakyat Bandar Lampung dan para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada 10 November 1945, meskipun pada Hari Pahlawan ini berbeda dengan sebelumnya, Hari Pahlawan tahun ini dipersembahkan untuk para tenaga medis yang sudah berjuang menyembuhkan pasien Covid-19.
Hari Pahlawan ini juga masih terkait dengan era masa kini. Ilham Setiadi, dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Lampung, mengatakan peringatan Hari Pahlawan masih terkait hingga kini. Hal itu sebagai pengingat untuk generasi muda kalau sebelumnya ada seseorang melakukan tindakan yang melampaui orang lain yang gagah berani memperjuangkan kemerdekaan dan melakukan tindakan baik, maka seseorang tersebut juga bisa disebut pahlawan.
“Menautkan masa lalu dan masa kini. Sejarah itu hikmat, sebagai pengingat kalau pejuang-pejuang kemerdekaan pada 1945 dan pertempuran November 1945 itu berjuang ikhlas dan berkorban demi kemerdekaan. Terlebih sekarang untuk para tenaga medis, satuan gugus tugas dan aparat kepolisian yang berjuang menyosialisasikan dan menekan sebaran Covid-19,” ujar dia.
Hari Pahlawan juga bisa digunakan buat menghargai sosok yang sudah berjasa dan menginspirasi bagi kehidupan seseorang dan kemudian memikirkan kontribusi apa yang bisa diberikan untuk pihak-pihak di luar diri seseorang. Hal itu mulai dari keluarga, komunitas, hingga konteks lebih besar, seperti negara dan bahkan dunia.
Terkait definisi dan sosok pahlawan bagi Indah Lorenza, mahasiswi Fakultas Matematika Universitas Lampung. Menurut dia, ada banyak definisi pahlawan. Pahlawan adalah seseorang yang mendemonstrasikan hal nyata yang membuat dirinya kagum. Hal itu bisa termasuk dalam lingkar keluarga.
“Orang tua, keluarga, dan teman saya. Kehadiran dan peran mereka benar-benar sangat terasa dalam setiap apa yang saya hadapi baik itu suka dan duka,” ujarnya.
Sosok pahlawan juga yang menginspirasi dari keteladanan mereka. Menurut Indah, sosok tersebut merupakan para akademisi yang pernah membimbingnya.
Ilham menambahkan pahlawan adalah seseorang yang rela memberi waktu baik suka dan duka, terutama saat duka masih ingin membantu. Baginya, orang tua merupakan pahlawan.
“Karena sebaik-baiknya orang yang kita kenal belum tentu bisa ada di saat kita berada di titik terendah, selain orang tua dan keluarga. Jadi utamakan keluarga dalam hal apa pun,” ujar dia.
Lalu, sosok setiap pahlawan pasti berjuang dan patut dicontoh. Dengan peringatan Hari Pahlawan, menurut Ilham, untuk mengingatkan perjuangan pahlawan. Termasuk para tenaga medis, pemerintah, aparat kepolisian yang telah berjuang untuk Indonesia termasuk Bandar Lampung demi sembuh dari Covid-19 merupakan pahlawan.
Fikri, mahasiswa Unila, mengatakan pahlawan saat zaman penjajahan dulu adalah mereka yang ikut berjuang demi kemerdekaan. Sementara kondisi sekarang ini disebut pahlawan jika mereka berjuang untuk kemaslahatan orang lain, terlebih khalayak.
“Maknanya bahwa pahlawan itu merupakan mereka yang berjuang buat orang lain, termasuk keluarga dan juga tim gugus tugas serta tenaga medis yang berjuang melawan pandemi virus corona saat ini,” ujarnya. (CK4/R5).
apriesti@lampungpost.co.id