BALAI Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi mengatakan kebutuhan pangan masyarakat pada masa pandemi Covid-19 merupakan peluang bagi petani untuk dapat memproduksi dan memasoknya.
“Selama pandemi sebagian bahan pangan yang didatangkan dari luar daerah dan luar negeri terbatas, sehingga kebutuhan pangan tersebut menjadi peluang bagi petani lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Ketua Kelompok Peneliti Sosial Ekonomi Pertanian BPTP Jambi, Erwan Wahyudi, di Jambi, Rabu (20/1).
Pada 2020 harga bahan makanan berbahan baku kedelai, seperti tempe dan tahu mengalami kenaikan. Begitu pula dengan cabai merah yang turut meningkat harganya. Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh stok kedelai dan cabai merah di Jambi berkurang sehingga harganya meningkat.
Kondisi tersebut menjadi peluang bagi petani untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut. Selama ini, khususnya di Jambi kedelai dan cabai merah tersebut sebagian besar didatangkan dari luar daerah Jambi. Karena pandemi Covid-19 stok bahan pangan tersebut terbatas.
“Petani harus bisa membaca kondisi pasar pada masa pandemi Covid-19 ini, tidak hanya kedelai dan cabai namun komoditas lain juga alami kondisi yang sama, sehingga petani harus bertindak cepat ingin memproduksi apa,” ujar Erwan.
Menurutnya, untuk teknik bercocok tanam dan teknik dalam bertani, petani di Jambi sudah memahami hal tersebut. Namun, yang dibutuhkan petani teknologi hasil pertanian untuk menembus pangsa pasar, dengan petani cukup sulit untuk melakukan penjualan ke supermarket dan melakukan ekspor karena terkendala pengemasan terhadap hasil pertanian.
Karena hasil pertanian seperti sayur-mayur yang diproduksi petani tidak mampu bertahan lama, sehingga saat memasuki supermarket dan diekspor, hasil pertanian sudah tidak segar.
Sementara agar hasil pertanian tetap segar petani banyak menggunakan bahan kimia, sehingga hasil pertaniannya tidak lagi sehat.
“Teknologi hasil pertanian sangat dibutuhkan oleh petani di Jambi khususnya. BPTP sudah memberikan pendampingan terhadap teknologi hasil pertanian tersebut. Namun, menggunakan alat dan bahan sederhana yang mudah didapat oleh petani, misalnya melakukan pengeringan padi untuk penyimpanan agar tahan lama,” katanya. (ANT/M1)