Pemkab Pesawaran Mapping Banjir di Jalinbar

PEMERINTAH Kabupaten Pesawaran melakukan mapping titik-titik di ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) yang sering terendam air ketika hujan deras terjadi. Ada tiga titik yang kerap menjadi langganan banjir . "Iya, kami sudah menyampaikan kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) ada tiga titik yang kerap banjir saat hujan lebat. Pertama di depan Polsek Gedongtataan, kemudian di depan SMPN 1 Pesawaran, dan depan Puskesmas Gedongtataan. Kami sampaikan ke BBPJN untuk segera ada perbaikan," ujar Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat meninjau lokasi banjar, Selasa (26/1). "Jadi 100 meter dari jalan negara termasuk aliran sungai memang menjadi kewenangan balai. Jadi kami hanya melakukan mapping yang nantinya akan kami serahkan kepada balai besar. Kami bersyukur balai akan merevitalisasi sungai yang ada," katanya. Dendi mengatakan banjir ini selain karena intensitas hujan yang deras, juga adanya penumpukan sampah di aliran sungai. "Kalau bentang sungainya sudah cukup lebar, tapi karena banyaknya sampah yang terbawa air dan menyangkut di fondasi tengah jembatan sehingga membuat air tersumbat sehingga meluap ke jalan," ujarnya. Jaga Sungai Untuk itu, Bupati mengimbau masyarakat tidak membuang sampah ke aliran sungai karena dapat mengakibatkan banjir ketika hujan deras mengguyur. "Memang rumah mereka tidak kebanjiran, tapi apakah mereka memikirkan saudaranya yang berada di dataran rendah ketika banjir seperti ini. Untuk itu, perlu adanya kesadaran semua pihak,” katanya. “Saya juga melihat bukan hanya sampah rumah tangga, tapi juga ada sampah ranting pohon. Makanya nanti saya akan mengecek ke hulunya karena kebetulan ada PTPN di atasnya, apakah mengurus atau tidak aliran airnya," ujarnya. Selain melihat lokasi banjir di Jalinbar Gedongtataan, Dendi juga melihat kondisi jembatan penghubung antara Desa Wiyono dan Desa Kebagusan, yang kembali putus akibat terjangan air sungai yang debitnya meningkat setelah adanya hujan dengan intensitas deras dalam durasi waktu yang cukup lama. "Kami mengambil tindakan langkah penanganan darurat dulu dengan memasang pelat besi sehingga nanti jembatan bisa dilewati. Selanjutnya akan kami anggarkan untuk pembangunan jembatan yang permanen," katanya. Ia menegaskan proses perbaikan harus secepatnya karena jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya penghubung dua desa. (CK1/D1)

Pemkab Pesawaran Mapping Banjir di Jalinbar

Luas Tanaman Padi Terdampak Banjir Bertambah

Penyintas Masih Rentan Alami Long Covid

Muharram Candra Lugina

Penyintas Masih Rentan Alami Long Covid

Mendagri Instruksikan Kampanye Vaksin

OPD di Lampura Bersiap untuk Lelang Proyek

Disbunnak Gandeng BPP Dukung Sekolah Kopi

Lampung-Palembang Tembus 3,5 Jam

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 19 Juli 2025

Guru PJOK Punya Peran untuk Membantu Pencegahan Penyakit

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 21 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda